Focuskaltim.id, Penajam – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mendorong pemerintah daerah memperbaiki kualitas layanan dasar masyarakat. Salah satunya, layanan air bersih.
Ketua DPRD Kabupaten PPU, Raup Muin mengatakan kualitas pelayanan air bersih masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah yang hingga kini belum rampung. Sejauh ini, banyak masyarakat Benuo Taka mengeluhkan rendahnya kualitas layanan air bersih dari PDAM.
“Ada masalah, masyarakat selalu teriak terkait masalah air di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Masih banyak masyarakat yang mengeluhkan kualitas air,” ujar Raup Muin.
Tidak hanya dari sisi kualitas air bersih, tarif yang ditetapkan PDAM juga membebani masyarakat. Hal itu dinilai Raup tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk mendapatkan layanan air bersih.
Bahkan, dengan hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber bahan baku, tidak mampu menutupi kebutuhan distribusi air bersih ke masyarakat. Pihaknya juga meminta sumber air baku yang masih menjadi persoalan segera dituntaskan oleh PDAM.
“Bahan baku kurang, tapi biaya kita tidak tau sejauh pendapatan bagaimana,” ungkapnya.
Politisi Gerindra ini juga mendorong pemerintah daerah segera memanfaatkan jaringan pipa yang telah terbangun. Jaringan pipa distribusi air bersih PDAM sepanjang 120 kilometer hingga kini belum difungsikan.
Padahal, pemerintah daerah sudah menghabiskan anggaran pembangunan jaringan pipa distribusi tersebut puluhan miliar. Pembangunan pipa distribusi ratusan kilometer tersebut dilaksanakan tahun 2014 hingga 2018.
“Dulu ada multiyears kurang lebih Rp48 miliar, itu tidak terkonekting, tidak terpakai itu mubazir,” terangnya.
Dirinya berharap, pemerintah daerah melalui Perumda Air Minum Danum Taka (AMDT) segera membenahi kualitas layanan, termasuk menggoperasikan pipa induk untuk mendistribusikan air bersih ke masyarakat agar lebih merata. (*)