Focuskaltim.id, Balikpapan – Walikota Balikpapan Rahmad Masud menghimbau kepada masyarakat untuk lebih sadar pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat dan mampu menjadi konsumen yang cerdas. Hal ini agar masyarakat dapat lebih bijak dalam berbelanja.
”Menghadapi ekonomi yang dinamis dan berpotensi terjadi tekanan inflasi, maka Pemerintah Kota Balikpapan meminta kepada masyarakat, agar lebih bijak dalam berbelanja terutama dalam mengatur pengeluaran rumah tangga. Menyesuaikan belanja dengan kebutuhan, bukan keinginan. Kalau mengikuti keinginan, tidak ada habisnya. Jangan boros dan jangan bergurau-gurau dengan pengeluaran yang tidak penting,” kata Walikota Balikpapan Rahmad Masud, kepada media, Kamis (17/4/2025).
Menurutnya, gaya hidup konsumtif yang tidak dikendalikan dapat berdampak langsung terhadap stabilitas keuangan keluarga. Kebiasaan membeli barang yang tidak perlu, hanya karena tren atau keinginan sesaat, dikhawatirkan akan menciptakan tekanan ekonomi secara perlahan.
Selain menyasar masyarakat umum, Wali Kota juga menegaskan komitmen efisiensi di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan. Ia mengingatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar menghindari pemborosan anggaran, terutama pada kegiatan yang bersifat seremonial dan asesoris.
“Semua harus berhemat, termasuk kami di pemerintah daerah. Kegiatan yang sifatnya hanya seremonial akan kita kurangi. Ini juga sesuai dengan arahan dari Presiden dan Kementerian Dalam Negeri,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya percepatan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai salah satu upaya menggerakkan roda perekonomian daerah. Menurutnya, penyaluran anggaran yang tepat waktu akan memastikan perputaran uang di masyarakat tetap berjalan dan mampu menjadi bantalan terhadap gejolak ekonomi global.
“Saya sudah sampaikan kepada Pak Senda dan BOPD, dana APBD harus segera dikucurkan dan dibelanjakan agar uang berputar di masyarakat. Ini penting untuk menjaga inflasi dan menghindari resesi. Jangan sampai anggaran menumpuk tanpa realisasi,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa APBD bukan hanya instrumen belanja pemerintah, melainkan juga pengungkit pertumbuhan ekonomi di sektor riil. Realisasi anggaran untuk pembangunan, layanan publik, hingga kegiatan UMKM menjadi kunci penting untuk menjaga keseimbangan antara pengeluaran pemerintah dan produktivitas masyarakat.
Miliki Peran Strategis
Di sisi lain, Wali Kota tetap optimistis bahwa Balikpapan akan terus memegang peran strategis dalam dinamika nasional, terutama sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Negara (IKN). Menurutnya, posisi geografis Balikpapan memberi keunggulan tersendiri dalam menarik kegiatan-kegiatan berskala besar.
“Letak Balikpapan sangat strategis sebagai pintu gerbang IKN. Kami optimistis kegiatan-kegiatan berskala nasional dan internasional akan tetap berlangsung di sini. Ini menjadi tugas kami untuk terus menghadirkan event-event yang bersifat besar dan produktif,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa sejumlah agenda nasional sudah dijadwalkan dalam waktu dekat. Di antaranya adalah peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda), kegiatan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), serta agenda Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang akan berlangsung di Surabaya.
“Kami berharap ke depan Balikpapan bisa menjadi tuan rumah kegiatan serupa. Ini penting bukan hanya untuk promosi daerah, tapi juga untuk menggairahkan sektor jasa, pariwisata, dan UMKM,” ujarnya.
Dengan pendekatan belanja yang cermat, efisiensi anggaran, dan penguatan posisi strategis daerah, Wali Kota berharap Balikpapan dapat menjaga stabilitas ekonominya dan tetap menjadi bagian penting dalam pembangunan nasional, khususnya dalam mendukung transisi menuju IKN Nusantara. (*)