Focuskaltim.id, Balikpapan – Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo memastikan akan terus berpihak kepada rakyat. Salah satunya berkomitmen fokus membangun di tiga sektor diantaranya penanganan banjir, peningkatan kualitas pendidikan dan penyediaan air bersih.
Menurutnya, pemerintah telah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang membutuhkan intervensi. Salah satu langkah strategis dalam penanggulangan banjir yakni pembangunan bozem baru di wilayah hulu Sungai Ampal serta normalisasi sungai di bagian hilir. Adapun upaya ini bertujuan untuk mengurangi risiko genangan yang kerap melanda beberapa titik.
”Untuk sektor penyediaan air bersih, Pemkot Balikpapan berencana meningkatkan kapasitas produksi air dari Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) selaku operator perusahaan air minum daerah, guna memenuhi kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Bagus mengaku, Pemkot Balikpapan juga mengeksplorasi alternatif pasokan air baku dari Sungai Mahakam, sebagai solusi jangka panjang atas kebutuhan air yang terus meningkat.
“Air dari Sungai Mahakam diharapkan dapat menjadi sumber pasokan baru bagi masyarakat Balikpapan,” tegas Bagus saat rapat pembahasan rancangan awal RKPD 2026 di Aula Balai Kota, baru baru ini.
Bagus menjelaskan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan guna membahas skema optimal dalam pelaksanaan rencana ini.
Selain itu, untuk sektor pendidikan, Pemkot Balikpapan menekankan pentingnya penambahan sekolah, terutama untuk jenjang SMP dan SMA, guna mengakomodasi meningkatnya jumlah peserta didik setiap tahunnya.
Dalam rangka mewujudkan hal ini, Pemkot Balikpapan juga berupaya mendapatkan bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kami terus berkoordinasi dengan DPRD Provinsi Kaltim untuk memastikan adanya bantuan keuangan bagi pembangunan sektor pendidikan di Balikpapan,” tambahnya.
Rancangan RKPD 2026 ini disusun melalui kolaborasi multi-stakeholder, melibatkan Bappeda Litbang, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), DPRD Kota Balikpapan, akademisi, sektor swasta, serta organisasi kemasyarakatan.
Pendekatan partisipatif ini bertujuan untuk menghasilkan perencanaan yang lebih matang, inklusif, dan berorientasi untuk kebutuhan nyata masyarakat.
Bagus berharap dengan dukungan dari berbagai pihak, pembangunan di Balikpapan dapat berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. (*)