Focuskaltim.id, Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan meminta masyarakat untuk bijak dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Di antaranya tidak membuang sampah di sembarang tempat. Hal ini dikarenakan membuang sampah di sembarang tempat , dapat menyebabkan banjir akibat sampah menumpuk.
”Sampah yang dibuang sembarangan , terutama ke saluran air dan sungai dapat menyumbat aliran air sehingga meningkatkan resiko banjir saat hujan deras.” kata Walikota Balikpapan Rahmad Masud, belum lama ini.
Rahmad menjelaskan, setiap hujan turun diakui banyak sampah yang masuk ke saluran air, sehingga meningkatkan resiko banjir. Untuk itu, dirinya meminta kepada pejabat terkait dapat membantu memahami kondisi di Balikpapan yang masih memiliki berbagai kekurangan dalam pengelolaan lingkungan.
”Dalam mengatasi permasalahan sampah ini, iperlukan dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk menangani permasalahan ini secara lebih efektif,” ujarnya.
Lanjut Rahmad, sebagai kota yang berperan strategis dalam mendukung pembangunan IKN, Balikpapan diharapkan mendapatkan perhatian lebih dalam hal infrastruktur dan pengelolaan lingkungan. Untuk itu di perlukan kolaborasi antara pemerintah kota, provinsi, dan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengaku, untuk volume sampah selama bulan Ramadhan mengalami peningkatan sekitar 300 sampai 400 ton dalam satu harinya. Adapun peningkatan ini seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di bulan Ramadhan.
”Adapun volume sampah dalam kondisi normal di luar bulan Ramadhan sekitar 400 ton per harinya, namun pada bulan Ramadhan meningkat hingga 700 sampai 800 ton per harinya,” tegaasnya.
Lanjut Sudirman, untuk peningkatan volume sampah tersebut juga berdampak dengan meningkatnya pekerjaan para petugas sampah. Untuk itu, sebagai apresiasi atas kinerja petugas pengangkut sampah, pihaknya berencana memberikan insentif lembur buat petugas selama Ramadhan.
”Rencananya apresiasi tersebut memberikan insentif lembur naik menjadi Rp100 ribu per hari dari sebelumnya hanya sebesar Rp50 ribu per hari,” ujarnya.
Sudirman berharap adanya kenaikan itu, walaupun hanya sebesar Rp 50 ribu, namun dapat menambah semangat dan motivasi mereka menjaga kebersihan Kota Balikpapan. Kendati demikian, meski adanya peningkatan volume sampah, namun tidak ada penambahan tempat pembuangan sementara (TPS).
“Alasannya karena kesadaran warga Balikpapan untuk membuang sampah pada tempatnya sudah sangat baik,” tutupnya. (*)