Focuskaltim.id, Penajam – Potensi besar rumput laut jenis sangu-sangu di Penajam Paser Utara (PPU) belum sepenuhnya dioptimalkan oleh petani lokal. Anggota DPRD PPU, Sujiati, menyampaikan pentingnya peningkatan nilai tambah komoditas tersebut agar para petani tidak hanya bergantung pada penjualan curah yang minim keuntungan.
“Jadi mereka memang sangat memiliki potensi. Makanya, dengan potensi itu kita harus berpikir agar mereka tidak menjual curah,” kata Sujiati.
Menurutnya, selama ini para pembudidaya cenderung menjual hasil panennya dalam bentuk mentah, tanpa melalui proses pengolahan lanjutan yang dapat mendongkrak harga.
“Untuk menambahkan hasil mereka, kita mencari cara agar nilai jual mereka tinggi,” ujarnya.
Sujiati menjelaskan, pola penjualan seperti itu masih menjadi kebiasaan karena minimnya sarana pascapanen yang dimiliki petani.
“Jadi kemarin mereka kan ketika panen langsung dijual secara curah. Nah, kami sekarang meminta mereka apa yang bisa kita bantu,” tuturnya.
Ia menilai bahwa jika didukung dengan proses pengeringan yang baik dan perlakuan pascapanen yang sesuai standar, kualitas produk akan meningkat secara signifikan.
“Pada saat proses penjemuran dengan baik dan juga perlakuan pasca panen juga baik, sehingga dia bisa meningkat harga jualnya,” jelas Sujiati.
Langkah ini dinilai penting tidak hanya untuk mendongkrak pendapatan petani, tetapi juga untuk membangun ekosistem produksi yang berdaya saing di pasar luar daerah.
Politikus yang dikenal aktif menyuarakan aspirasi masyarakat pesisir ini menekankan pentingnya intervensi pemerintah daerah dalam mendorong skema pembinaan, pelatihan, dan bantuan sarana produksi. Ia juga berharap agar infrastruktur pengolahan hasil rumput laut dapat disediakan secara bertahap ke depannya.
“Harapan saya ke depan, dia memiliki harga jual yang tinggi,” pungkasnya. (Adv/DPRD)