Focuskaltim.id, Penajam – Petani Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih berpedoman pada musim tanam sebanyak dua kali setahun. Padahal dalam upaya mengejar swasembada pangan, kalender tanam yang dianjurkan secara nasional mengatur musim tanam sebanyak tiga kali dalam setahun.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian PPU, Gunawan mengatakan target peningkatan indeks pertanaman (IP) menjadi 250 bahkan 300 terancam gagal tercapai tahun ini.
“Karena keterlambatan musim tanam kedua (MT 2), seharusnya masuk Juni itu sudah MT 3, tapi bahkan baru menanam. Maka kemungkinan MT 3 akan terlewat,” kata Gunawan, Rabu (11/6/2025).
Kalender tanam untuk mencapai IP 300 mengatur tiga kali musim tanam, yakni MT 1 pada Oktober – Januari, MT 2 pada Februari – Mei, san MT 3 pada Juni – September.
“Sebagian besar petani kita masih mempedomani dua musim tanam, ini mengancam kelanjutan musim tanam ketiga yang seharusnya sudah dimulai pada Juni,” ujarnya.
Menurut Gunawan, pemahaman menyeluruh terhadap sistem tanam tiga kali setahun sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian di tengah tantangan iklim dan kebutuhan pangan nasional.
Hala ini memungkinkan petani untuk lebih sering menanam di lahan yang sama, guna meningkatkan produktivitas secara signifikan.
“Kebiasan lama mungkin membuat transisi ini lambat. Petani memang perlu menyesuaikan diri dengan pola tiga musim tanam. Tapi kita sudah sampaikan pada kegiatan oplah sebelumnya,” kata dia.
Jika tanam MT 2 berlangsung molor, maka panen diperkirakan baru terjadi pada September atau bertepatan dengan akhir periode MT 3.
“Berarti MT 3 tidak bisa dilakukan. Sehingga IP 250 pun tidak tercapai,” jelas Gunawan. (*)