Focuskaltim.id, Balikpapan – Dinas Perhubungan Kota Balikpapan terus melakukan pemantauan pelaksanaan uji coba bus Balikpapan City Trans (BCT). Hal ini mengingat mulai Oktober pengguna wajib membayar.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra, kini survei intensif sedang dilakukan oleh konsultan, untuk mengumpulkan data mengenai tarif yang akan ditetapkan.
“Jadi nantinya hasil survei yang telah dikumpulkan hingga akhir September, akan menjadi dasar penetapan tarif operasional yang rencananya akan mulai diberlakukan pada Oktober mendatang,” tegas Adwar Skenda Putra kepada media, Rabu (21/8/2024).
Lanjut Adward, untuk penetapan tarif akan ditentukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Survei yang telah dilakukan oleh konsultan sempat mengalami kendala. Karena Kemenhub melakukan evaluasi terhadap operasional Balikpapan City Trans, selama dua minggu.
“Namun, survei tetap berjalan dengan dukungan dari Dinas Perhubungan yang menyebarkan formulir survei kepada masyarakat secara daring atau online,” katanya.
Edo biasa disapa mengaku, untuk antusias warga terhadap Balikpapan City Trans sangat positif, dengan rata-rata penggunaan di atas 50 persen setiap kali angkut.
“Untuk saat ini, Balikpapan City Trans (BCT)mengoperasikan 19 unit armada. Dengan 17 unit beroperasi di tiga koridor yang tersedia, sementara dua unit lainnya sebagai cadangan,” terangnya.
Setiap armada hanya mengangkut dan menurunkan penumpang di lokasi yang terdapat rambu bus stop. la menjelaskan, bahwa fasilitas seperti halte bus masih terbatas, karena keterbatasan anggaran dari APBD Balikpapan. Namun, beberapa halte di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman telah dibangun melalui bantuan dari Bank Mandiri, BRI, dan terbaru dari BNI.
“Dengan adanya bantuan ini, kami dapat terus meningkatkan pelayanannya dan memenuhi kebutuhan transportasi umum masyarakat Kota Beriman,” tutupnya. (*)
