Balikpapan

SP4N-LAPOR! Masuk Desa, Kaltim Jadi Pelopor di Indonesia

×

SP4N-LAPOR! Masuk Desa, Kaltim Jadi Pelopor di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Muhammad Faisal

Focuskaltim.id, Balikpapan – Kalimantan Timur menjadi satu-satunya Provinsi di Indonesia yang berhasil menjalankan SP4N-LAPOR!.

SP4N-LAPOR! masuk Desa di Kalimantan Timur menjadi satu-satunya di Indonesia yang menjangkau desa

“Kita satu-satunya Provinsi di Indonesia  bahkan di Asia yang sudah bisa menghasilkan dana karbon dari bank dunia”ucap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Prov Kaltim, Muhammad Faisal saat memberikan arahan pada Rapat Kerja dan Monitoring pelaksanaan SP4N- LAPOR!byang diselenggarakan di Grand Jatra Hotel, Selasa (8/10/2024).

Kaltim menerima dana karbon oleh Bank Dunia karena berhasil pengurangan emisi karbon. Dari dana tersebut Diskominfo Kaltim menerima alokasi dana tersebut untuk mengelola program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) salah satunya  melaksanakan sosialisasi SP4N-LAPOR! masuk desa.

Baca Juga :  Sukseskan Pemilu, Masyarakat Balikpapan Diminta Berpartisipasi dalam Pilkada

Faisal mengatakan rata-rata setiap tahunnya Tim SP4N-LAPOR! melakukan sosialisasi di desa-desa, berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk mengedukasi masyarakat.

“Kami terus mempromosikan SP4N-LAPOR! ke desa-desa, berinteraksi langsung dengan masyarakat,”ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Prov Kaltim, Muhammad Faisal  saat memberikan arahan pada diselenggarakan di Grand Jatra Hotel, Selasa (8/10/2024).

Faisal mengatakan, dari 1.000 desa di Kalimantan Timur, 400 di antaranya menjadi penghasil emisi karbon, yang telah mengumpulkan dana sebesar 30 juta USD dari karbon.

Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif masyarakat dalam menjaga hutan dan lingkungan melalui platform pengaduan SP4N-LAPOR!.

Dengan langkah ini, pemerintah Kaltim menunjukkan komitmennya dalam menggunakan SP4N-LAPOR! sebagai kanal pengaduan yang efektif dan terintegrasi dengan program-program lainnya, sehingga masyarakat tidak merasa terbebani dengan informasi yang berlebihan.(Pemprovkaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *