Focuskaltim.id, Penajam – Pemberdayaan perempuan menjadi salah satu fokus penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Melalui Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (KGPP) DP3AP2KB PPU, berbagai langkah dilakukan untuk memperkuat peran perempuan dalam rumah tangga, khususnya dalam menghadapi tantangan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Sosialisasi yang digelar kali ini menyoroti pentingnya peningkatan partisipasi ekonomi perempuan sebagai salah satu cara untuk memberikan mereka kekuatan lebih dalam menjalani peran mereka di keluarga.
Analis Kebijakan Ahli Muda, Karseno, yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan tidak hanya berkaitan dengan peningkatan pendapatan, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk memperkuat posisi mereka dalam keluarga.
Dengan memiliki penghasilan sendiri, perempuan diharapkan dapat memiliki daya tawar yang lebih kuat ketika menghadapi masalah dalam rumah tangga, seperti kekerasan fisik atau psikis yang dilakukan oleh suami.
“Jadi, kegiatan hari ini sebenarnya upaya kita untuk meningkatkan dan memperkuat partisipasi perempuan,” ungkap Karseno dalam sambutannya di hadapan para peserta sosialisasi.
Menurut Karseno, perempuan yang memiliki kemandirian ekonomi tidak akan mudah terjebak dalam siklus kekerasan dalam rumah tangga. Selama ini, banyak kasus KDRT di mana perempuan menjadi korban karena mereka tidak memiliki akses ekonomi yang memadai, sehingga merasa tidak punya pilihan selain bertahan.
Dengan memberikan perempuan kesempatan untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan, diharapkan mereka dapat lebih berani untuk mengambil langkah dalam memperbaiki situasi mereka.
“Artinya, jika perempuan mengalami kekerasan dalam rumah tangga oleh suaminya, dia bisa memiliki daya tawar,” lanjutnya.
Karseno menyoroti bahwa perempuan yang tidak memiliki pekerjaan atau penghasilan sering kali terpaksa menerima keadaan, bahkan dalam situasi yang sangat sulit. Ketergantungan finansial terhadap suami menjadi salah satu penyebab utama mengapa banyak perempuan memilih untuk tetap bertahan dalam hubungan yang beracun.
Dengan sosialisasi ini, DP3AP2KB PPU berusaha membekali perempuan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dapat membantu mereka keluar dari ketergantungan tersebut.
“Selama ini, ibu-ibu yang tidak bekerja, bukan pegawai, sering hanya bisa menerima keadaan. Kasihan juga ibu-ibu, mungkin ini salah satu cara untuk membantu mereka,” tambah Karseno dengan nada prihatin.