Focuskaltim.id, Penajam – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati menyoroti naiknya kasus stunting di Benuo Taka. Menurut laporan saat ini, Desa Gunung Makmur, Kecamatan Babulu mengalami peningkatan dari 4 menjadi 10 kasus stunting.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat malnutrisi kronis, biasanya akibat kurangnya asupan gizi yang baik, infeksi berulang, dan faktor lingkungan. Kategori stunting biasanya diukur berdasarkan tinggi badan anak dibandingkan dengan umur.
“Kalau dilihat dari salah satunya kasus stunting sepertinya berat untuk Kita susah lepas dari stunting. Karena memang ada ibunya orangnya memang pendek, bapaknya juga pendek dan akhirnya anaknya juga kecil. Ujung-ujungnya masuk posyandu jadi masuk stunting karena tidak sesuai,” ujar Sujiati, Kamis (31/10/2024).
Menurut Sujiati, peningkatan angka stunting di Kabupaten PPU bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya menurunnya kesadaran masyarakat, akses ke pelayanan kesehatan, atau perubahan dalam pola makan.
Dikatakannya, kenaikan jumlah kasus stunting bisa jadi akibat lebih banyak anak yang terdeteksi melalui posyandu, bukan karena kondisi yang memburuk.
“Pertanyaan Saya saat ini, yang dikategorikan stunting itu seperti apa sih?. Karena kalau dinilai dari tinggi badan dikatakan stunting, terus bagaimana dengan seorang anak yang mengikuti genetik orang tuanya,” ucapnya.
Legislator Dapil Waru-Babulu ini menjelaskan, cara mengatasi stunting di Kabupaten PPU dengan melakukan pendekatan yang komprehensif, termasuk perbaikan gizi, pendidikan kesehatan, dan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan.
Sehingga, dengan adanya pendekatan, diharapkan anak-anak yang mengalami stunting bisa mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dengan baik, meskipun ada faktor genetik yang mempengaruhi. (Adv)