Focuskaltim.id, Penajam – Para petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Serapan Gabah Kering Panen (GKP) oleh Perum Bulog di wilayah ini tercatat paling tinggi se-Kaltim, bahkan jauh melampaui kabupaten lain.
Hingga awal Mei 2025, sebanyak 4.473 ton GKP dari 1.122 petani di PPU telah diserap Bulog. Sebagai perbandingan, Kabupaten Paser hanya mencatat 754 ton, dan Kutai Kartanegara (Kukar) 339 ton.
“Serapan GKP petani menjadi yang tertinggi se-Kaltim karena tembus kurang lebih 4.400 sekian,” kata Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto, Minggu (11/5/2025).
Andi menilai kebijakan pemerintah pusat yang mewajibkan Bulog membeli GKP seharga Rp6.500 per kilogram sangat membantu petani. Pasalnya, selama ini para petani sering kesulitan memasarkan hasil panen karena kurangnya minat dari pembeli.
Hal itu dipengaruhi sejumlah faktor, diantaranya keterbatasan sumber daya, minimnya pengetahuan pemasaran, persaingan pasar yang ketat, hingga adanya fluktuasi harga.
“Dengan adanya kebijakan Bulog wajib serap GKP petani, sekarang mereka sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak menyerap GKP petani,” tegas Andi.
Ia menyebutkan nilai serapan gabah oleh Bulog di PPU jika dirupiahkan mencapai sekitar Rp28 miliar, yang secara langsung menggerakkan roda ekonomi petani lokal.
Dengan serapan gabah oleh Bulog, hal itu meningkatkan harga gabah di tingkat petani yang berimbas terhadap kesejahteraan petani itu sendiri. Selain itu, hal tersebut juga akan membantu menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
“Kebijakan ini memberikan kepastian pasar dan menumbuhkan kepercayaan petani untuk terus berproduksi,” ujarnya.
Andi pun mengapresiasi langkah Bulog yang telah menjalankan kebijakan pemerintah dengan baik dan berharap tren positif ini terus berlanjut untuk menjaga ketahanan pangan daerah. (Adv/Diskominfo)