Focuskaltim.id, Penajam – Dengan tahun anggaran 2024 yang hampir berakhir, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Penajam Paser Utara (PPU) masih jauh dari target. Hingga pertengahan Desember, serapan APBD tercatat baru mencapai 71 persen, atau sekitar Rp2,2 triliun, jauh dari target akhir tahun sebesar 90 persen.
Keterlambatan ini sebagian besar disebabkan oleh rendahnya serapan anggaran di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kunci, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Dinas Perhubungan (Dishub), serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD).
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) PPU, Muhajir, menjelaskan bahwa kendala utama yang dihadapi OPD-OPD tersebut adalah masalah pelaksanaan proyek fisik.
“Deviasi pekerjaan fisik di awal tahun sangat tinggi, terutama karena keterbatasan tenaga kerja. Ini mengakibatkan keterlambatan dalam serapan anggaran,” kata Muhajir, Jumat (13/12/2024).
BKAD PPU kini meminta masing-masing OPD memaparkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan ini. Langkah ini bertujuan agar waktu yang tersisa dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mengejar target serapan anggaran.
Muhajir optimistis target serapan tetap dapat dicapai, meskipun waktu semakin sempit. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar realisasi fisik pekerjaan telah selesai, tetapi pencairan keuangan masih dalam proses.
“Selama proses administrasi pencairan berjalan lancar, saya kira kita bisa mencapai target sebelum tahun anggaran berakhir,” tegasnya.
Kondisi ini menjadi catatan penting untuk perencanaan APBD di masa mendatang, terutama terkait pengelolaan proyek fisik oleh OPD. Dengan evaluasi dan perbaikan yang tepat, diharapkan serapan anggaran di tahun-tahun berikutnya dapat lebih optimal.(Zac)