Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memanfaatkan momentum Ramadan Fest 2025 yang dirangkaikan dengan Hari Ulang Tahun ke-23 sebagai ruang refleksi terhadap arah pembangunan daerah. Acara ini bukan sekadar menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga panggung evaluasi atas konsistensi kebijakan dan prioritas pembangunan.
Dalam sambutannya, Bupati PPU Mudyat Noor mengakui bahwa meskipun PPU telah memasuki usia dua dekade lebih, tantangan dalam menata arah pembangunan masih cukup besar. Ia menyoroti kerap kali belum terciptanya fokus yang kuat dalam kebijakan pemerintahan.
“Kalau diibaratkan usia pernikahan, karena belum jelas ini, akhirnya ada ketidakpastian. Sehingga, dalam pembangunan, sering kali belum bisa fokus,” kelakarnya di hadapan Gubernur Kalimantan Timur dan para undangan.
Meski demikian, Mudyat menyampaikan optimisme terhadap masa depan PPU. Ia menilai hasil Pilkada Serentak 2024 memberikan energi baru untuk merapikan agenda pembangunan yang lebih terarah dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat.
“Dengan terpilihnya Bupati yang baru, dan kami yang dilantik bersama-sama dengan Pak Gubernur, kami berharap bisa mendapat bimbingan serta arahan yang jelas dari Pak Gubernur untuk membangun kabupaten yang kita cintai ini,” ucapnya.
Selain menyoroti persoalan struktural, Mudyat menekankan pentingnya nilai kebersamaan dalam menjalankan pemerintahan. Ia menyebut pendekatan kepemimpinan yang menonjolkan harmoni dan spiritualitas—seperti yang ditunjukkan oleh Gubernur Kaltim—patut dijadikan teladan.
“Maka dari itu, kami berharap bimbingan Pak Gubernur tidak hanya dalam hal kepemimpinan, tetapi juga dalam memberikan asupan yang jelas untuk pembangunan daerah ini,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Mudyat mengundang Gubernur untuk secara resmi membuka Ramadan Fest 2025 dan berharap kegiatan ini menjadi wadah berbagi manfaat sekaligus mempererat kebersamaan antarelemen masyarakat. (Adv/Diskominfo)