Focuskaltim.id, Samarinda – Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (PWI Kaltim) Bersama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan ke – 35. Menurut rencana UKW ini dilaksanakan selama 2 hari, mulai hari Rabu (26/06/2024) dan berakhir Kamis (27/06/2024). UKW berlangsung di Bagyo’s Cafe jalan KH Abdurrasyid Kelurahan Bugis Kecamatan Samarinda Kota.
Pelaksanaan UKW dibuka oleh Plh Kepala Diskominfo Kota Samarinda, Syamsul Anwar SSos yang juga menyampaikan sambutan dari Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun. Diawal sambutannya, Andi Harun mengharapkan pelaksanaan UKW akan menghasilkan wartawan professional, yang mampu menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, dan mampu menyajikan berita yang faktual.
Wartawan juga diharapkan bisa berada diposisi netral atau berimbang dalam menyampaikan berita. Dengan adanya standart kompetensi yang dimiliki wartawan sesuai tingkatannya (Muda, Madya dan Utama) akan menjadi barometer kualitas dan juga menjadi tolak ukur dalam mengevaluasi kemampuan jurnalistik yang dimiliki.
Sementara itu, Syamsul Anwar menambahkan pentingnya UKW juga merupakan syarat bagi perusahaan media yang telah ditetapkan oleh dewan pers, yaitu diposisi pimred harus ditempati wartawan bersertifikat utama, Redaktur bersertifikat madya dan awak media atau wartawan liputan bersertifikat Muda.
Di jaman modern saat ini yang tidak terlepas dari internet dan media sosial, begitu mudah berbagai berita tersebar, baik itu negatif maupun positif, fakta maupun hoax. Oleh sebab itulah dengan adanya UKW wartawan akan semakin memiliki kualitas dan mampu memfilter bahan-bahan berita sebelum disajikan ke publik.
Sebelumnya Ketua PWI Kaltim Abdurahman Amin pada sambutannya mengatakan bahwa, ada persaingan dalam dunia jurnalistik yaitu para jurnalis atau wartawan akan berhadapan dengan mesin atau robot pembuat berita, yang mana robot ini dapat dengan mudah membuat narasi dalam hitungan detik.
Untuk itu maka perlu kehati-hatian bagi kita semua karena robot pembuat berita yang kita kenal dengan AI ini menjadi musuh para jurnalis dan bisa juga bisa menjadi teman bagi kita untuk pemanfaatkan teknologinya. ( Diskominfo SMR )