Focuskaltim.id, Penajam – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Penajam Paser Utara (PPU) mencatatkan prestasi gemilang di tahun 2024 dengan melampaui target yang ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Sebanyak 476 tenaga terampil telah berhasil dilatih, sementara 446 pekerja mendapatkan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi, lebih banyak dari target awal yang hanya 475 orang terlatih dan 420 pekerja tersertifikasi.
“Kita sudah melampaui ekspektasi. Ini bukan hanya angka, tetapi bukti nyata bahwa kami berkomitmen meningkatkan kualitas tenaga kerja konstruksi di PPU,” ungkap Jessay Sarbarita Siregar, Fungsional Bidang Konstruksi (Bikon) Dinas PUPR PPU, Senin (09/12/2024).
Prestasi ini tidak lepas dari dukungan bantuan keuangan (Bankeu) sebesar Rp 2,5 miliar dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yang digunakan untuk menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi kompetensi.
Program ini, yang juga sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, memiliki tujuan jangka panjang: menciptakan tenaga kerja konstruksi yang lebih terampil, bersertifikat, dan siap bersaing.
Pekerja yang berhasil memperoleh SKK Konstruksi dari pelatihan ini tidak hanya mendapat pengakuan lokal, tetapi juga memperoleh sertifikasi yang diakui secara nasional.
SKK Konstruksi, yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terakreditasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), menjadikan keterampilan para pekerja tak diragukan lagi.
Dengan sertifikat tersebut, peluang mereka untuk berkarir di berbagai proyek, termasuk yang ada di Ibu Kota Nusantara (IKN), semakin terbuka lebar.
“Ini bukan sekadar soal sertifikat, tetapi jaminan kompetensi yang bisa membuka pintu karir di level yang lebih tinggi,” lanjut Jessay.
Dalam program pelatihan ini, PUPR PPU fokus pada jenjang keterampilan mulai dari tukang bangunan, juru ukur, juru gambar bangunan, hingga mandor dan pengawas. Untuk jenjang lebih tinggi (tenaga ahli), sertifikasi diselenggarakan oleh Pemprov Kaltim, sesuai ketentuan yang berlaku.
Menurut Jessay, ke depannya, peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi di PPU diharapkan mampu mendukung pembangunan daerah, serta memastikan proyek-proyek besar, termasuk yang terkait dengan IKN, dapat dikerjakan oleh tenaga kerja yang kompeten.
Lebih dari sekadar angka, hasil pelatihan dan sertifikasi ini menjadi indikator bahwa PPU siap memasuki era pembangunan yang lebih modern dan profesional.
“Ini adalah langkah besar dalam mempersiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan di dunia konstruksi yang semakin kompleks,” tutup Jessay.(Zac)