Focuskaltim.id, Penajam – Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur di TPS 04 dan TPS 15 Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, pada Senin (2/12/2024), mencerminkan tantangan besar dalam meningkatkan kesadaran pemilih.
Hanya 31 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berpartisipasi, membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Penajam Paser Utara (PPU) merefleksikan penyelenggaraan pesta demokrasi ini.
Ketua KPU PPU, Ali Yamin Ishak, mengungkapkan bahwa dari 1.022 surat suara yang disiapkan, hanya 318 yang digunakan.
Di TPS 04, pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Isran Noor – Hadi Mulyadi, memperoleh 35 suara, sementara paslon nomor urut 2, Rudy Masud – Seno Aji, meraih 93 suara.
Sementara itu, di TPS 15, paslon nomor urut 1 mendapat 40 suara, dan paslon nomor urut 2 unggul dengan 141 suara.
“Masih ada sembilan suara yang dinyatakan tidak sah. Ini menjadi catatan penting untuk perbaikan ke depan,” kata Ali, Selasa (03/12/2024).
Rendahnya partisipasi masyarakat disinyalir dipengaruhi oleh pelaksanaan PSU yang dilakukan di hari kerja, sehingga banyak warga yang tidak dapat hadir karena kesibukan sehari-hari.
Ali mengakui, jadwal ini menjadi tantangan tersendiri dalam menarik antusiasme pemilih.
Selain itu, pelaksanaan PSU ini sendiri disebabkan oleh kelalaian KPPS dalam menjalankan tugas pada pemungutan suara sebelumnya.
KPU PPU menegaskan pentingnya peningkatan kualitas kerja KPPS untuk memastikan hal serupa tidak terjadi di masa mendatang.
“Kami harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. KPPS harus lebih profesional dan menaati prosedur sesuai aturan KPU,” tegas Ali.
Ke depan, evaluasi mendalam akan dilakukan untuk mencari solusi atas rendahnya tingkat partisipasi, sekaligus memperbaiki kualitas pelaksanaan pemilu di semua tingkat. (Zac)