Focuskaltim.id, Penajam – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono, menegaskan bahwa Program Pangan Lestari yang diimplementasikan di wilayah PPU memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas inflasi, terutama di sektor pangan.
Program ini dianggap berhasil mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pasar dan mendorong mereka untuk lebih mandiri dalam menyediakan kebutuhan pangan sehari-hari.
Mulyono menjelaskan bahwa Program Pangan Lestari telah berjalan di beberapa kecamatan dengan membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang secara aktif berpartisipasi dalam menanam berbagai jenis tanaman pangan.
Melalui pendekatan yang terorganisir, program ini memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat agar mampu memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam sayuran dan tanaman pangan lainnya.
“Program Pangan Lestari sangat dimungkinkan untuk bisa membantu menjaga stabilitas inflasi,” kata Mulyono dalam pernyataannya.
Menurutnya, dengan menggerakkan masyarakat untuk memproduksi sebagian kebutuhan pangannya sendiri, tekanan inflasi yang disebabkan oleh fluktuasi harga bahan pokok di pasar dapat dikendalikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Program Pangan Lestari menjadi salah satu strategi utama PPU untuk mengatasi gejolak harga yang sering kali terjadi menjelang hari-hari besar, seperti Hari Raya Idul Fitri atau Natal.
Harga komoditas seperti cabai, bawang, dan sayuran kerap mengalami kenaikan drastis, memicu inflasi yang tinggi. Dengan adanya program ini, masyarakat didorong untuk menanam sendiri kebutuhan mereka, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pasar.
“Saat ini, sudah terbentuk kelompok-kelompok masyarakat di beberapa kecamatan. Setiap tahun, di setiap kecamatan ada dua kelompok yang dibina,” lanjut Mulyono.
Ia menyebut bahwa pembinaan dilakukan secara intensif oleh DKP PPU, dengan dukungan teknis dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim. Kelompok-kelompok masyarakat ini dilatih untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan alternatif yang bisa langsung dikonsumsi oleh keluarga. (*)