Focuskaltim.id, Penajam – Wisata petik buah dan edukasi pertanian kini menjadi tren yang digemari berbagai kalangan, termasuk di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Tidak hanya anak-anak sekolah, masyarakat dewasa pun mulai tertarik mengunjungi kebun-kebun yang menawarkan pengalaman langsung memetik hasil pertanian sambil belajar soal budidaya tanaman.
Fenomena ini membuka peluang besar bagi pengembangan agrowisata di berbagai wilayah PPU. Sejumlah lokasi seperti Penajam, Sepan, Babulu hingga Api-Api mulai menunjukkan geliat aktivitas wisata berbasis pertanian.
“Ada banyak spot model agrowisata, seperti di Penajam bisa petik rambutan, kemudian Sepan, semacam agrowisata petik kelengkeng dan jambu kristal, ke depan wilayah potensial lainnya mudahan melihat peluang ini dan bergerak untuk menjadikannya bisnis pertanian berkelanjutan,” ungkap Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian PPU, Gunawan, Sabtu (14/6/2025).
Gunawan menuturkan, tren agrowisata ini tidak hanya menyasar anak-anak sebagai bagian dari wisata edukatif, tetapi juga kalangan dewasa yang justru melihatnya sebagai inspirasi untuk memulai usaha rumahan berbasis pertanian.
“Sekarang orang dewasa pun senang datang ke kebun, melihat langsung cara menanam dan memanen. Dari situ muncul ide usaha kecil di rumah, misalnya nanam sendiri di pekarangan. Itu daya tarik tersendiri dari agrowisata,” kata dia.
Ia menyebutkan, hampir semua wilayah di PPU memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi agrowisata.
Kawasan Babulu dan Waru yang memiliki lahan luas, serta lokasi-lokasi yang dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), dinilai sangat strategis untuk menarik wisatawan lokal maupun dari luar daerah.
Namun demikian, saat ini sebagian besar agrowisata di PPU, ucap Gunawan, masih dikelola oleh pihak swasta atau perorangan. Meski begitu, Ia menilai inisiatif warga tersebut adalah langkah positif dalam mengembangkan ekonomi lokal dan memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas.
“Ini bentuk usaha masyarakat untuk memperbaiki ekonomi mereka sendiri. Ke depan tinggal bagaimana desa atau pemerintah daerah bisa membantu mengemasnya jadi lebih menarik dan terstruktur,” tuturnya.
Dengan pengemasan yang tepat dan dukungan pengelolaan terpadu, agrowisata diyakini dapat menjadi sektor penopang ekonomi kreatif di PPU. Selain memberdayakan petani lokal, juga memberikan pengalaman wisata yang berbeda dan mendidik bagi pengunjung. (Adv/Diskominfo)