Focuskaltim.id, Penajam – Proses pendampingan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi tenaga harian lepas (THL) atau Pegawai Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di lingkungan Pemerintah Daerah Penajam Paser Utara (PPU) sempat menghadapi kendala teknis di lapangan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) PPU, Nurlaila, mengungkapkan bahwa keterbatasan jumlah petugas menjadi salah satu penyebab utama lambannya proses pendampingan tersebut.
“Memang kemarin ada batas waktu penerbitannya, kalau tidak salah dikasi deadline oleh BKPSDM. Karena batas waktu itu lah akhirnya, meskipun memang semua terakomodir, kita dapat fasilitasi bantuan pendampingan,” kata Nurlaila.
Batas waktu yang ketat tersebut menjadi tekanan tambahan bagi DPMPTSP, apalagi permintaan pendampingan datang secara bersamaan dari puluhan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Total ada lebih dari 700 orang tenaga THL yang memerlukan pendampingan penerbitan NIB untuk bisa terakomodasi dalam skema pengadaan barang dan jasa berbasis e-katalog.
Sayangnya, jumlah petugas di lini pelayanan perizinan tak sebanding dengan beban kerja yang meningkat drastis. “Tetapi memang kwalahan karena petugas pelayanan perizinan kami kan terbatas. Seandainya memang masih ada space waktu, itu kita akan lakukan pemetaan di SKPD mana dahulu,” jelasnya.
Idealnya, pendampingan dilakukan secara bertahap melalui pemetaan prioritas SKPD yang siap dan memiliki jumlah THL signifikan. Namun, pelaksanaannya di lapangan tidak selalu berjalan sesuai skenario. Beberapa SKPD dinilai kurang proaktif dalam menjadwalkan kehadiran pegawainya, meski sudah diberikan jadwal pendampingan.
“Kemudian itu juga tergantung dari proaktifnya SKPD. Terkadang teman-teman itu sudah ada jadwalnya ditentukan, tetapi enggak datang karena alasan berada di lapangan sehingga terkendala,” ungkap Nurlaila.
Meskipun demikian, DPMPTSP tetap menyiagakan tim pendampingannya. Tiga petugas front office tetap bersiaga selama jam kerja untuk melayani setiap THL yang datang secara langsung ke kantor. Layanan pendampingan ini bahkan tetap berlangsung dalam situasi terbatas.
“Meskipun demikian, tiga front office kami di sini standby selama jam kerja untuk membantu melakukan pendampingan dan itu memang banyak,” tegasnya. (Adv/Diskominfo)