Focuskaltim.id, Penajam – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatatkan diri sebagai daerah dengan persentase pengguna Identitas Kependudukan Digital (IKD) tertinggi di Kalimantan Timur. Hingga 15 April 2025, tercatat 14,97 persen dari total 140.752 wajib KTP di wilayah tersebut telah mengaktifkan IKD.
Capaian itu menempatkan PPU di urutan pertama secara persentase, melampaui kabupaten/kota lain di Kaltim. Sebagai perbandingan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang memiliki 42.094 pengguna IKD hanya mencatatkan persentase 7,52 persen dari total wajib KTP yang mencapai 559.868 orang.
“Secara jumlah memang masih di bawah Kukar, tapi secara persentase, kita paling tinggi di Kaltim,” ujar Kepala Bidang Catatan Sipil Disdukcapil PPU, Dony Ariswanto, Jumat (18/4/2025).
Meski masih di bawah target nasional sebesar 30 persen, Dony menyebut capaian ini sebagai indikasi positif atas respons masyarakat PPU terhadap digitalisasi administrasi kependudukan. Hal ini juga tak lepas dari strategi aktif sosialisasi dan pelayanan jemput bola yang dilakukan Disdukcapil PPU.
IKD merupakan layanan inovatif yang diluncurkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menggantikan KTP fisik dengan bentuk digital. Lewat aplikasi IKD, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan publik hanya dengan ponsel.
“Cukup tunjukkan aplikasi IKD di HP, warga sudah bisa urus SIM, melamar kerja, dan lainnya. Lebih praktis tanpa perlu bawa dokumen fisik,” kata Dony.
Proses aktivasi IKD disebut mudah. Masyarakat hanya perlu mengunduh aplikasi IKD dari Play Store atau App Store, mengisi data diri, lalu melakukan verifikasi wajah. Setelah itu, warga harus datang ke kantor Disdukcapil untuk melakukan pemindaian QR code sebagai tahap akhir.
“Selanjutnya tinggal tunggu PIN dari email untuk menyelesaikan aktivasi,” tambahnya.
Untuk meningkatkan partisipasi, Disdukcapil PPU juga mewajibkan setiap pemohon layanan administrasi kependudukan untuk mengunduh dan mengaktifkan IKD. Sosialisasi pun digelar secara masif ke sekolah, kampus, perkantoran hingga lokasi pameran.
“Target kami tentu mengejar capaian 30 persen sesuai standar nasional. Dan kami optimistis bisa mencapainya melalui pendekatan langsung ke masyarakat,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo)