Focuskaltim.id, Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dan Pemkot Palu akan terus bersinergi dan memperkuat lintas wilayah melalui kerja sama strategis di sektor perdagangan, jasa, dan pariwisata. Langkah ini dianggap penting dalam menghadapi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, di mana Balikpapan berperan sebagai pintu gerbang utama.
Kerja sama kedua daerah ini, di bahas dalam kunjungan kerja Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, ke Balikpapan, yang diterima langsung oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, pada hari, Jumat, 30 Mei 2025, di Rumah Jabatan Wali Kota Balikpapan.
Menurut Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, pentingnya sinergi dan kolaborasi antar daerah, khususnya dalam pemenuhan komoditas logistik dan penguatan ketahanan pangan.
Lanjut Rahmad, sebagian besar kebutuhan logistik di Balikpapan masih dipasok dari luar Kalimantan Timur, termasuk dari wilayah Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.
“Kolaborasi ini penting karena Balikpapan sangat bergantung pada komoditas luar daerah, seperti dari Palu. Melalui kerja sama pemerintah daerah, kami ingin pastikan distribusi komoditas menjadi lebih tertata, tidak hanya mengandalkan pelaku usaha, tapi juga didukung langsung oleh pemerintah,” ujar Rahmad.
Rahmad menegaskan, kerja sama ini tidak hanya menguntungkan konsumen melalui pengendalian harga dan penghindaran monopoli, tetapi juga melindungi produsen seperti petani dari fluktuasi harga pasar.
“Jika pemerintah hadir langsung dalam rantai distribusi, kita bisa mencegah permainan harga dan penimbunan. Masyarakat mendapatkan harga yang stabil, dan petani pun terlindungi,” tegasnya.
Selain sektor perdagangan dan logistik, kedua kepala daerah juga membahas potensi kerja sama dalam sektor pariwisata. Letak geografis yang saling berdekatan menjadikan Balikpapan dan Palu memiliki peluang besar untuk membangun konektivitas wisata, khususnya wisata bahari dan alam.
“Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur membuat posisi Balikpapan semakin strategis. Kami ingin menjadikan kerja sama ini sebagai peluang memperkuat sektor pariwisata antar daerah,” imbuh Rahmad.
Sementara itu, Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menyebut kunjungan ini sebagai bagian dari upaya mendapatkan wawasan (insight) dari Balikpapan, yang selama ini dinilai sebagai salah satu kota percontohan dalam pengelolaan pemerintahan dan percepatan pembangunan.
“Balikpapan telah menjadi ladang inspirasi bagi kami. Kami ingin belajar dan sekaligus menindaklanjuti rencana kerja sama yang sempat tertunda di periode pertama pemerintahan kami,” tutur Hadianto.
Ia menjelaskan bahwa pada periode pertama kepemimpinannya, sejumlah program kerja sama terhambat akibat bencana gempa dan pandemi COVID-19. Namun, di periode kedua ini, pihaknya bertekad mewujudkan kerja sama yang nyata, khususnya dalam perdagangan dan jasa.
“Permintaan komoditas di Balikpapan sangat tinggi. Kami melihat ini sebagai peluang besar bagi Palu dan wilayah penyangganya untuk memasok kebutuhan seperti sayur mayur, cabai, dan bahan pokok lainnya,” jelas Hadianto.
Rahmad menambahkan, selama ini terjadi peningkatan signifikan dalam pengiriman komoditas dari Palu ke Balikpapan. Namun, optimalisasi masih bisa ditingkatkan jika pemerintah daerah lebih aktif dalam memfasilitasi dan mengatur jalur kerja sama.
Dengan semakin eratnya hubungan antara kedua daerah, diharapkan kerja sama ini tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi, tetapi juga menciptakan pemerataan pembangunan yang saling menguatkan antardaerah di tengah dinamika pembangunan nasional, termasuk perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur. (*)