Focuskaltim.id, Penajam – Penyelesaian proyek pembangunan jalan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengalami kendala suplai material hingga cuaca.
Meski begitu, kondisi tersebut tak menyurutkan semangat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyelesaikan proyek infrastruktur jalan di wilayahnya pada 2024.
Kendala suplai beton dan cuaca ekstrem tak menyurutkan semangat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Penajam Paser Utara (PPU) untuk menyelesaikan proyek infrastruktur jalan di wilayahnya pada 2024.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR PPU, Petriandy Ponganton Pasulu, menyebutkan sejumlah proyek jalan dengan skala besar telah dirampungkan. Sementara pengerjaan proyek jalan kecil masih menghadapi keterbatasan material beton dan cuaca yang kurang mendukung.
“Minimnya suplai beton di beberapa lokasi, terutama di Kecamatan Babulu, menjadi tantangan utama. Namun, Kecamatan Penajam relatif aman dalam hal ini,” ujar Petriandy yang biasa disapa Ryan ini pada Rabu (18/12/2024).
Kendala lain yang turut memengaruhi adalah tingginya curah hujan, yang sering menghambat pekerjaan di lapangan. Selain itu, sebagian kontraktor tidak memiliki fasilitas batching plant sendiri, sehingga bergantung pada antrean pengiriman beton dari pemasok.
PUPR PPU tetap berkomitmen menyelesaikan seluruh proyek jalan sesuai target. Petriandy menjelaskan bahwa jika ada pekerjaan yang belum rampung pada akhir 2024, kontraktor akan diberi tambahan waktu 50 hari dengan konsekuensi denda keterlambatan.
“Jika melebihi batas waktu, kami akan laporkan ke BKAD dan denda akan diterapkan. Tapi kami optimis kontraktor akan berupaya maksimal untuk menyelesaikan sebelum tahun ini berakhir,” katanya.
Ke depan, sisa anggaran proyek yang belum terpakai akan diusulkan kembali dalam anggaran 2025. Langkah ini memastikan pembangunan tetap berjalan, sekaligus mendorong para kontraktor untuk segera menyelesaikan pekerjaan mereka demi memenuhi target pembangunan di Benuo Taka. (Zac)