Focuskaltim.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) menggelar Rapat Pembahasan Hasil Pemantauan serta Persiapan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk bulan Juni 2025.
Rapat ini dilaksanakan pada Rabu (11/6/2025) di Kantor DPTPH Kaltim, Samarinda, dan dihadiri oleh perwakilan perangkat daerah, instansi vertikal, mitra distribusi, serta stakeholder di sektor terkait.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil pemantauan ketersediaan dan harga pangan strategis di berbagai wilayah Kalimantan Timur.
Berdasarkan pemantauan tersebut, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia Dina Widyastuti, menyampaikan bahwa secara umum stok pangan dalam kondisi aman dan harga sejumlah komoditas utama terpantau stabil.
“Meski stok dan harga relatif terkendali, kami tetap melakukan langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah yang rutin kami laksanakan,” jelas Dina (sapaan akrab)
GPM menjadi salah satu program strategis Pemprov Kaltim dalam menjaga keterjangkauan harga, memperkuat akses pangan masyarakat, serta mendukung pengendalian inflasi daerah.
Dalam rapat juga dibahas rencana lokasi pelaksanaan GPM yang dirancang agar berada di ruang-ruang publik yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Salah satu lokasi yang ditetapkan adalah Taman Samarendah, yang akan menjadi titik pelaksanaan GPM pada Sabtu, 14 Juni 2025.
GPM bulan Juni ini akan melibatkan berbagai pihak, seperti Perum Bulog, distributor pangan lokal, petani binaan, hingga pelaku UMKM. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasok pangan dan membuka akses lebih luas bagi masyarakat terhadap bahan pangan dengan harga terjangkau.
“Kami juga mendorong pelibatan aktif seluruh mitra, termasuk TPID, Satgas Pangan, dan pihak swasta, agar pelaksanaan GPM berjalan optimal dan berdampak langsung pada masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan Gerakan Pangan Murah sendiri menjadi bagian dari strategi jangka pendek pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan harga, utamanya menjelang momen hari besar keagamaan atau ketika terjadi lonjakan harga di pasar.
Dengan pelaksanaan yang berkesinambungan, GPM diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat, mendukung ketahanan pangan daerah, serta menjadi wujud nyata kehadiran pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.(*)