Focuskaltim.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melaksanakan silaturahmi bersama difabel dan tuna netra. Pada kesempatan ini, diserahkan bantuan dari Pemkot Samarinda melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Manusia (Dinsos PM) serta Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Kesra Setda) Kota Samarinda. Acara ini berlangsung di Anjungan Karamumus, Balai Kota Samarinda, pada Jumat (30/08/2024) siang.
Asisten I Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Dr. H. Muhammad Ridwan Tasa, M.M., menyerahkan bantuan secara simbolis kepada empat orang penerima.
Mengawali sambutannya, Ridwan Tasa menyampaikan permohonan maaf karena Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi Harun, berhalangan hadir dalam acara ini seperti yang telah dijadwalkan. Beliau mengatakan bahwa hari ini Wali Kota masih menjalani pemeriksaan kesehatan terkait persyaratan pencalonan dalam pemilihan kepala daerah, usai mendaftar di KPUD Kota Samarinda kemarin, Kamis (29/08/2024).
Ridwan Tasa melanjutkan bahwa Pemkot Samarinda bersungguh-sungguh dalam berbagai upaya untuk membantu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk program bantuan kepada difabel dan tuna netra yang dilaksanakan kali ini. Semua warga Kota Samarinda memiliki hak yang sama.
Dia juga berpesan kepada warga Kota Samarinda yang difabel, tuna netra, atau memiliki keterbatasan fisik lainnya untuk terus bersemangat dalam berkarya. Tidak ada perlakuan diskriminasi; semua memiliki kesempatan, hak, dan kewajiban yang sama.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Ridwan Tasa kembali mengingatkan warga Kota Samarinda untuk berperan aktif dalam proses pemilihan kepala daerah pada bulan November nanti. Dia berharap agar warga Kota Samarinda yang memiliki hak pilih turun ke TPS dan menggunakan hak pilihnya. Sebagai ibu kota provinsi, warga Kota Samarinda sudah seharusnya menjadi contoh atau barometer yang baik.
Diharapkan pada pemilihan kepala daerah kali ini, tingkat partisipasi warga Kota Samarinda dapat meningkat sesuai target 80 persen. Hal ini diharapkan lebih baik daripada pemilihan kepala daerah sebelumnya, yang hanya sekitar 50 persen dari total warga Kota Samarinda yang memanfaatkan hak pilihnya. ( Diskominfo SMR )