Focuskaltim.id, Balikpapan – Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyambut baik dan mengapresiasi warga RT 64, RT 65, RT 66, RT 68 dan RT 69 Kelurahan Gunung Sari Ilir, Kecamatan Balikpapan Tengah telah menjalankan progran pemilihan sampah rumah tangga.
Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus mendorong peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, khususnya melalui program pemilahan sejak dari rumah tangga. Program ini mulai diterapkan secara masif hingga ke tingkat rukun tetangga (RT) dan kelurahan.
Pemkot juga mengeluarkan surat edaran terkait pengolahan sampah yang berlaku di enam kecamatan dan 34 kelurahan se-Kota Balikpapan. Tujuannya adalah menciptakan pola pengelolaan sampah yang sistematis dan terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Kami sudah mulai mendorong beberapa wilayah, baik kecamatan, kelurahan, maupun RT, untuk memilah sampah organik dan non-organik. Ini juga sejalan dengan arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup agar pemilahan dilakukan sejak dari sumbernya,” jelas Bagus, Kami (5/6/2025) di Balai Kota Balikpapan.
Warga di lingkungan tersebut telah aktif memilah sampah plastik seperti botol, serta memanfaatkan sampah organik untuk keperluan kompos.
Bagus menambahkan, langkah ini juga mendukung kampanye nasional untuk mengurangi polusi plastik. “Prinsipnya, botol plastik jangan langsung dibuang. Harus dipilah, karena kita ingin menghentikan polusi plastik. Upaya yang dilakukan warga di RT 69 sudah sangat baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, menekankan bahwa sampah rumah tangga menjadi sumber utama yang perlu ditangani. Oleh karena itu, pendekatan pengolahan sampah kini diarahkan langsung ke komunitas terkecil, yaitu lingkungan RT.
“Dulu kita fokus pada sosialisasi skala besar, sekarang kita langsung menyentuh rumah tangga. Harapannya, masyarakat semakin peduli dan memahami manfaat memilah sampah. Sampah organik bisa dimanfaatkan jadi pupuk, sementara non-organik seperti plastik punya nilai ekonomis,” jelas Sudirman.
Pemkot Balikpapan berharap pola pengelolaan sampah berbasis masyarakat akan semakin berkembang dan menjadi budaya di seluruh wilayah Kota Balikpapan. (*)