Focuskaltim.id, Balikpapan – DPRD Balikpapan akan berkoordinasi dengan DPRD Provinsi Kaltim dan Gubernur Kaltim dalam pemanfaatan sungai mahakam sebagai sumber air baku. Hal ini mengingat debit air di sungai mahakam sangat besar, sehingga menjadi sumber utama bagi masyarakat kaltim.
”Pemanfaatan air bersih di sungai mahakam ini sangat perlu. Dikarenakan penggunaan teknologi desalinasi sebagai solusi penyediaan air bersih bagi kota memakan biaya besar, ” kata Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, belum lama ini.
Adi mengaku, meskipun desalinasi dapat mengubah air laut menjadi air tawar, biaya operasionalnya terlalu tinggi dan belum terbukti efektif di Indonesia.
“Kami telah mempelajari penerapan desalinasi di Batam, dan sejauh ini proyek semacam itu masih dalam tahap konsep. Biaya produksinya sangat mahal, bisa mencapai Rp30.000 hingga Rp50.000 per liter, sehingga tidak realistis diterapkan di Balikpapan,” tegasnya.
Adi menambahkan, adapun laternatif mendapatkan air bersih dengan memanfaatkan Sungai Mahakam sebagai sumber air baku. Dengan debit air yang melimpah, Sungai Mahakam telah menjadi sumber utama bagi berbagai daerah di Kalimantan Timur dan dinilai lebih ekonomis serta berkelanjutan.
“Kami melihat opsi ini lebih masuk akal dan lebih terjangkau dibandingkan teknologi desalinasi yang membutuhkan biaya besar. Rencana distribusi air melalui jalur tol juga akan meningkatkan efisiensi pengiriman air ke Balikpapan,” tutupnya.