Focuskaltim.id, Penajam – Tantangan besar tengah dihadapi para pengusaha ikan asin di Desa Sesulu, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), seiring datangnya musim hujan. Minimnya sinar matahari membuat proses pengeringan ikan terganggu, sehingga mereka harus memutar otak untuk tetap bertahan.
Mariani (48), salah satu pelaku usaha ikan asin, mengungkapkan dampak serius dari kondisi cuaca ini. Ikan asin yang biasanya bisa dikeringkan dengan mudah kini harus melewati proses yang lebih rumit.
“Musim hujan benar-benar memengaruhi pekerjaan kami. Ikan yang sedang dijemur harus ditutup plastik putih agar tidak terkena hujan. Tapi ini hanya solusi sementara. Tanpa matahari, ikan bisa busuk dan akhirnya tidak laku dijual,” kata Mariani, Selasa (17/12/2024).
Mariani menjelaskan, dalam cuaca normal, ia bisa meraup penghasilan hingga Rp200 ribu per hari. Namun, musim hujan membuat aktivitas produksinya nyaris terhenti.
“Ketika cuaca cerah, penghasilan lumayan, apalagi kalau pasokan ikan dari nelayan melimpah. Tapi sekarang, ikan hanya menumpuk karena tidak bisa dikeringkan dengan baik,” tuturnya.
Namun, di tengah tantangan ini, muncul harapan dari inovasi teknologi yang mulai digunakan di desa tetangga. Salah satu tempat pengering ikan di Desa Api-Api menggunakan alat khusus yang dapat membantu proses pengeringan meski tanpa sinar matahari.
“Alat seperti itu sangat membantu. Kami ingin memiliki fasilitas serupa di sini. Kalau ada, tentu musim hujan tidak lagi menjadi kendala besar bagi kami,” kata Mariani penuh harap.
Pengusaha ikan asin di Desa Sesulu kini berharap dukungan dari pihak terkait untuk menghadirkan solusi teknologi yang mampu menjaga kelangsungan usaha mereka, terutama di tengah tantangan musim hujan yang terus berulang setiap tahun.(Zac)