Focuskaltim.id, Penajam – Timbulan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), menjadi antensi khusus Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), khususnya di wilayah Kecamatan Sepaku. Penyebabnya, minimnya armada pengangkut sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menjelaskan bahwa tim pengangkut sampah di Kecamatan Sepaku memulai aktivitas sejak pukul 04.00 pagi, sementara di kecamatan lain seperti Penajam, Waru, dan Babulu, pengangkutan dimulai pukul 07.00 pagi dan biasanya selesai sekitar pukul 08.00.
Namun, masalah muncul ketika masyarakat kembali membuang sampah setelah jadwal pengangkutan selesai, menyebabkan penumpukan yang sulit diatasi.
“Armada kita di Kecamatan Sepaku masih sangat terbatas. Saat ini pengangkutan belum bisa dilakukan setiap hari, sehingga harus dijadwalkan secara bergantian. Namun, kami berupaya untuk meningkatkan pelayanan ini,” kata Safwana, Sabtu, (30/11/2024).
Sebagai solusi, DLH PPU telah merencanakan pengadaan dua unit dump truck untuk mendukung operasional. Anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp1,4 miliar, dengan estimasi harga per unit Rp700 juta.
Penambahan armada ini diharapkan mampu mengurangi penumpukan sampah di TPS yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah di luar jadwal pengangkutan. Kerja sama masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersihan lingkungan, karena tumpukan sampah yang dibiarkan terlalu lama bisa berdampak buruk terhadap lingkungan,” jelasnya.
DLH PPU berkomitmen untuk terus mencari solusi terbaik demi menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Namun, hal ini tidak akan berhasil tanpa dukungan penuh dari masyarakat.
Dengan peningkatan fasilitas dan kedisiplinan warga, masalah sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara diyakini dapat teratasi. (Zac)