Focuskaltim.id, Penajam – Wakil Ketua Purna Paskibraka Indonesia Kalimantan Timur, Muhammad Bijak Ilhamdani, menyampaikan optimisme besar terhadap masa depan Paskibraka di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Dalam sebuah podcast yang diadakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) PPU di Buen Cafe, Kelurahan Nipah-nipah, Kecamatan Penajam, Senin, (18/11/2024). Bijak mengungkapkan pentingnya pembinaan berkelanjutan dan motivasi untuk generasi muda calon pengibar bendera pusaka.
“Saya bersyukur ada ruang seperti ini, tempat anak-anak Paskibraka bisa menunjukkan potensi diri mereka,” ujar Bijak. Dalam diskusi tersebut, ia berbagi pengalaman seputar proses karantina, tugas sebagai Paskibraka, hingga penerapan nilai-nilai kedisiplinan dan nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.
Bijak menyoroti perubahan besar dalam sejarah Paskibraka nasional, yakni pemindahan lokasi pengibaran bendera dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, PPU. Menurutnya, kedekatan geografis ini menjadi peluang emas yang harus dimanfaatkan oleh siswa-siswi PPU.
“Kami ingin melihat anak-anak dari PPU mengibarkan bendera di IKN. Itu impian besar kami. Maka, target kami adalah pada 2025, ada perwakilan dari PPU yang lolos menjadi pengibar bendera nasional,” tegas Bijak.
Namun, ia mengakui tantangan besar yang dihadapi, mengingat pada peringatan Hari Kemerdekaan tahun lalu, tidak ada perwakilan dari PPU yang berhasil lolos seleksi nasional. Hal ini menjadi perhatian serius Purna Paskibraka Indonesia Kalimantan Timur.
Bijak menjelaskan bahwa pihaknya berencana berkolaborasi dengan Bakesbangpol PPU untuk melakukan pembinaan intensif. Langkah ini dimulai dengan mengidentifikasi siswa-siswi potensial, terutama dari segi postur dan kemampuan akademik. Ia juga menyoroti ketatnya proses seleksi yang kini mencakup tes intelegensi umum (TIU) dan tes wawasan kebangsaan (TWK).
“Pembinaan ini bertujuan agar mereka lebih siap menghadapi seleksi. Jadi, saat waktunya tiba, mereka tidak hanya kompetitif, tetapi juga memiliki karakter kuat sebagai calon pengibar bendera nasional,” jelasnya.
Selain mempersiapkan teknis, Bijak menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai luhur Paskibraka pada generasi muda. “Menjadi Paskibraka bukan hanya soal tugas fisik, tetapi juga bagaimana membangun karakter dan jiwa nasionalisme yang kuat. Nilai-nilai itu bisa diterapkan di mana saja, bahkan setelah mereka selesai bertugas.”
Podcast ini menjadi momentum bagi Purna Paskibraka Indonesia untuk terus mendorong semangat generasi muda di PPU. Dengan upaya dan kolaborasi yang intensif, Bijak optimis bahwa PPU dapat mencetak generasi pengibar bendera pusaka di tingkat nasional, khususnya di IKN, sekaligus mengharumkan nama daerah di panggung kenegaraan. (Zac)