PPU

Literasi Kesejahteraan, Upaya Dispusip PPU dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

×

Literasi Kesejahteraan, Upaya Dispusip PPU dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Kepala Dispusip PPU, Muhammad Yusuf Basra

Focuskaltim.id, Penajam – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) PPU, Muhammad Yusuf Basra, mengungkapkan bahwa literasi memiliki hubungan erat dengan kesejahteraan masyarakat.

Dalam penjelasannya, ia menyoroti contoh negara-negara dengan indeks literasi yang tinggi seperti Finlandia, Denmark, dan Jepang, yang menunjukkan bahwa negara-negara tersebut cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

Hal ini sejalan dengan program literasi untuk kesejahteraan yang merupakan bagian dari nawacita pemerintah, yang mendorong Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

“Literasi untuk kesejahteraan mungkin terdengar seperti sesuatu yang baru, tapi sebenarnya ini adalah program nasional. Literasi memiliki dampak yang besar terhadap kesejahteraan,” tegas Yusuf.

Dengan program ini, Dispusip PPU berupaya menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan sosial yang tidak hanya berfokus pada penyediaan buku, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat melalui literasi.

Baca Juga :  Ketua DPRD PPU Soroti Serapan SDM Lokal untuk IKN

Yusuf menjelaskan bahwa literasi bukan hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman terhadap informasi yang lebih luas, termasuk literasi digital dan keuangan.

“Kita bisa lihat bahwa negara-negara dengan indeks literasi yang tinggi, seperti Finlandia, Denmark, Jepang, cenderung memiliki kesejahteraan yang baik,” tambahnya.

Negara-negara tersebut telah membuktikan bahwa investasi dalam pendidikan dan literasi dapat menghasilkan masyarakat yang lebih produktif dan sejahtera.

Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digaungkan oleh pemerintah adalah langkah strategis untuk mengintegrasikan literasi ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Ini juga menjadi bagian dari nawacita yang digagas oleh pemerintah, yang dikenal dengan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), yang berupaya memberi peran perpustakaan dalam mensejahterakan masyarakat,” ungkap Yusuf.

Baca Juga :  Pj Bupati PPU Respons Cepat Aduan Masyarakat Terkait Lahan Pertanian Terendam Banjir

Dalam praktiknya, program ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam kegiatan di perpustakaan, sehingga perpustakaan dapat berfungsi tidak hanya sebagai tempat membaca, tetapi juga sebagai tempat belajar, berdiskusi, dan berbagi informasi. (Adv)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *