Focuskaltim.id, Penajam – Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Mahyuddin mengapresiasi langkah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang melakukan pembenahan ekowisata mangrove di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam.
Revitalisasi ini, kata dia, merupakan langkah yang strategis untuk menghidupkan kembali suasana di tempat tersebut. Di mana dulunya, sempat terbengkalai akibat kurangnya perhatian. Sehingga tak jarang ditemukan beberapa pondasi kayu di kawasan itu sudah terlihat rapuh dan rusak.
“Ini langkah yang sangat bagus, mengingat lokasi itu juga merupakan destinasi andalan yang dimiliki wilayah PPU,” ucap Mahyuddin, Rabu (6/11/2024).
Ia mengaku, bahwa tempat tersebut juga sering dijadikan sebagai wadah edukasi bagi sekelompok pengunjung, terutama kalangan pelajar dan anak-anak. Sebab, di sekelilingnya ditumbuhi berbagai macam jenis pepohonan, seperti bakau hitam, perepat putih, Ketapang dan pepohonan lainnya. Bahkan di area itu dihuni oleh satwa liar yang dilindungi, yakni Burung Elang Bondol.
Selain itu, dampak dari pembenahan ekowisata mangrove ini, bakal memberikan nilai positif terhadap peningkatan retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena menurutnya, sumber PAD bisa dihasilkan melalui pemanfaatan destinasi wisata yang ada.
“Secara tidak langsung juga akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar lokasi objek wisata,” ungkapnya.
Ia pun menekankan, untuk proses perbaikan objek wisata mangrove ini harus betul-betul dikaji secara mendalam, supaya tidak sampai terbengkalai lagi, seperti beberapa tahun yang lalu.
Setelah dilakukan perbaikan, Mahyuddin bilang, pondasi jembatan harus selalu diperhatikan secara rutin. Ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat kurangnya perhatian dan bisa berpotensi membahayakan para pengunjung saat melintas.
“Kalau sudah dibenahi, sewaktu-waktu harus dilakukan perawatan juga, agar pondasi tersebut dipastikan aman untuk dilintasi oleh masyarakat saat datang berkunjung,” tegasnya. (Adv)