Focuskaltim.id- Penajam – Kepala Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU), Grace Makisurat, menekankan bahwa upaya pencegahan demam berdarah (DBD) tidak bisa hanya mengandalkan fogging atau pengasapan semata.
Untuk benar-benar mengatasi penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, diperlukan pendekatan yang lebih menyeluruh, termasuk upaya pembersihan lingkungan, seperti menghilangkan genangan air, membersihkan saluran yang tersumbat, dan mengelola area lembab yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
“Fogging memang membantu untuk mengurangi jumlah nyamuk dewasa, tetapi jika lingkungan sekitar tetap kotor dan ada banyak tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, maka upaya pengasapan akan menjadi tidak efektif,” kata Grace pada Jumat (15/11/2024).
“Lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya adalah akar masalah dari penyebaran DBD. Bahkan jika fogging dilakukan seratus kali pun, tanpa kebersihan lingkungan, dampaknya tidak akan maksimal,” jelasnya
Grace juga menegaskan bahwa penanganan masalah ini memerlukan kolaborasi lintas sektor. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) diharapkan dapat bekerja sama dalam mengatasi penyebaran DBD.
Sebagai langkah konkret, Dinkes PPU berencana mengadakan kerja bakti bersama masyarakat Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, pada 16 November 2024, setelah tim survei DBD menemukan banyak jentik nyamuk Aedes aegypti di kawasan tersebut.
“Jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti yang dibiarkan berkembang biak akan menularkan virus penyebab DBD melalui gigitan. Oleh karena itu, kita harus segera membersihkan lingkungan yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk ini,” tambahnya.
Selain itu, Grace juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan tindakan pencegahan secara mandiri.
“Pastikan tidak ada genangan air di wadah penampung hujan, pasang kelambu saat tidur, dan gunakan lotion anti-nyamuk. Semua langkah kecil ini bisa membantu mengurangi risiko penularan DBD dan menjaga kesehatan bersama,” tutup Grace. (Adv/Zac)