Focuskaltim.id, Penajam – Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Muchlisa tenggelam di perairan Teluk Balikpapan, Senin (5/5/2025). Kapal Ferry dengan rute penyeberangan Pelabuhan Kariangau – Penajam tenggelam di dekat Dermaga Penajam, sekira pukul 15.30 Wita.
Tenggelamnya KMP Muchlisa, akibat putusnya propeller (baling-baling) dan kebocoran pada lambung kapal sesaat sebelum bersandar di Pelabuhan Ferry Penajam.
Saat berlayar, KMP Muchlisa mengangkut 22 penumpang, 11 kendaraan dan 18 anak buah kapal (ABK). Seluruh penumpang dinyatakan selamat. Sedangkan, dua ABK kapal masih terjebak bersama kapal dan hingga kini belum ditemukan. Penumpang selamat dievakuasi di ruang tunggu kantor ASDP Penajam.
Kronologi
KMP. Muchlisa berangkat dari Pelabuhan Kariangau menuju Palabuhan Ferry Penajam sekira pukul 11.30 Wita. Namun, sekira pukul 1.30 kru kapal melaporkan adanya kerusakan teknis. Baling-baling kapal lepas hingga merusak shaft propeller.
Kepala Kantor KSOP Kelas I Balikpapan, Heru Susanto mengungkapkan, ABK kapal sudah berupaya memperbaiki kerusakan. Namun, lantaran kerusakan yang dialami semakin parah, KMP Muchlisa larut terbawa arus hingga tenggelam satu jam kemudian.
Dijelaskannya, sebelum tenggelam kru kapal berhasil mengevakuasi seluruh penumpang. Proses evakuasi dilakukan dengan memindahkan para penumpang ke Kapal Ferry lainnya. Para penumpang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa. Seluruhnya berhasil dievakuasi tanpa cidera.
“Total ada 22 penumpang semuanya berhasil dievakuasi dan selamat. Namun dua ABK masih terjebak bersama kapal,” ujar Heru Susanto, saat menggelar konferensi pers di Kantor ASDP Penajam.
Dikatakan Heru, mengutip keterangan nahkoda kapal, dua ABK yang tidak berhasil menyelamatkan diri, dalam posisi akan mengambil dokumen. Dua ABK tersebut berjenis kelamin Laki-laki dan Perempuan. Satu ABK dengan jabatan Chief Officer berusia 22 tahun.
“Dua ABK saat kapal mulai miring, mereka berada di car deck (ruang kendaraan). Entah bagaimana mereka tidak sempat menyelamatkan diri,” jelasnya.
Proses pencarian terhadap korban untuk sementara dihentikan. Tim SAR gabungan kesulitan mencari lokasi korban lantaran keterbatasan jarak pandang.
Proses pencarian dua ABK kapal dilanjutkan besok pagi, dengan melibatkan tim penyelam dari Angkatan Laut (TNI AL).
Sebelum tenggelam, Heru menyatakan KMP Muchlisa dalam kondisi layak beroperasi. Proses perbaikan (dock) KMP Muchlisa selesai dilakukan pada Februari lalu. Meski demikian, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut.
“Sudah selesai (proses perbaikan) Februari lalu. Sehingga kapal itu dinyatakan dalam kondisi layak beroperasi,” terangnya.
Sementara itu, salah satu penumpang KMP Muchlisa, Budi (34) menuturkan, sekira pukul 1.30 Wita, kru kapal mulai mengevakuasi penumpang, dengan memindahkan ke kapal lainnya saat berada di tengah laut. Meski berlangsung dramatis, warga Kecamatan Samboja Kutai Kertanegara itu menyatakan tidak ada penumpang cidera saat proses evakuasi.
“IAwalnya, info yang saya dengar dari perbincangan mereka ada trouble, ass-nya patah baling-balingnya jatuh. Nah, kami diminta pindah ke kapal sebelah,” ujarnya.
Budi mengatakan, meski mobilnya ikut tenggelam bersama kapal, namun pihaknya masih bersyukur lantaran selamat dari musibah tenggelamnya KMP Muchlisa.
“Rencana ke Banjarmasih terpaksa saya batalkan, karena saya tidak ada kendaraan,” tandasnya. (*)