Focuskaltim.id, Penajam – Korban tenggelamnya Kapal Ferry KMP Muchlisa, Budi (34) mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Warga Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara itu kehilangan kendaraan roda empat jenis Daihatsu Sigra dan dua unit handphone yang ikut tenggelam bersama Kapal Ferry di Teluk Balikpapan, Senin (5/5/2025). Selain Budi, puluhan penumpang kehilangan kendaraan lantaran ikut karam bersama kapal.
“Kalau dihitung-hitung sekitar Rp200 jutaan,” ujar Budi.
Budi menumpangi Kapal Ferry Muchlisa dari Pelabuhan Karingau menuju Penajam. Tujuannya, Banjarmasin Kalimantan Selatan. Budi berangkat bersama istri, mertua serta dua anaknya.
Budi menuturkan, sebelum dievakuasi ke kapal lain, dia berada di dalam kendaraan lantaran kapal sudah mendekati dermaga untuk bersandar.
“Saat di dalam mobil, saya diminta keluar oleh petugas (ABK) untuk pindah kapal. Memang saya sempat mendengar (perbincangan antar kru) ada trouble,” jelasnya.
Tanpa bertanya lebih jauh, Budi dan penumpang lainnya mengikuti arahan para awak kapal. Setelah dipindahkan, para penumpang KMP Muchlisa dibawa ke ruang tunggu kantor ASDP Penajam.
Selanjutnya, sekira satu jam pasca dievakuasi, dirinya mendengar bahwa kapal ditumpanginya hanyut dan tenggelam termasuk kendaraannya.
Alhasil, dengan musibah yang menimpanya, Budi mengurungkan niat ke Banjarmasin. Dia memutuskan kembali ke Samboja sambil menunggu proses ganti rugi.
“Ya gak ada kendaraan lagi,” tandasnya.
Jatuhnya propeller (baling-baling) hingga rusaknya shaft propeller mengakibatkan kebocoran di lambung kapal.
Kepala Kantor KSOP Kelas I Balikpapan, Heru Susanto memastikan penumpang KMP Muchlisa, bakal mendapat penanganan semaksimal mungkin.
Proses pendataan penumpang sedang dilakukan. Nantinya besaran kompensasi diserahkan ke pihak asuransi.
“Kami akan koordinasikan dengan pihak asuransi,” ujarnya.
Tercatat, KMP Muchlisa mengangkut 22 penumpang, 18 kru serta 3 truk, 6 kendaraan pribadi dan 2 sepeda motor. (*)