Focuskaltim.id, Penajam – Peningkatan indeks ketahanan pangan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang kini berada di peringkat ke-20 nasional tidak lepas dari upaya koordinasi dan kerjasama lintas sektoral antara berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Meskipun proses ini tidak selalu berjalan mulus, hasil positif yang dicapai menunjukkan bahwa intervensi dari berbagai sektor memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat ketahanan pangan di wilayah ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) PPU, Mulyono, menyampaikan bahwa kerjasama antar OPD merupakan elemen penting dalam keberhasilan peningkatan indeks ketahanan pangan.
“Peningkatan ini hasil dari kerjasama lintas sektoral, pasti itu intervensi dari OPD-OPD,” kata Mulyono, menegaskan bahwa kolaborasi ini menjadi salah satu faktor kunci yang memungkinkan Kabupaten PPU memperbaiki posisinya secara nasional.
Namun, Mulyono juga tidak menutup mata terhadap tantangan yang ada dalam menjalankan koordinasi antar OPD. Menurutnya, perbedaan perspektif dan pendekatan di dalam Tim Kelompok Kerja (Pokja) sering kali menyebabkan perdebatan atau ketidaksepahaman dalam menentukan langkah-langkah yang tepat.
“Koordinasi antar OPD itu penting, meskipun susah dilaksanakan. Jadi dalam tim Pokja itu terkadang saling bertentangan, tidak satu arah tetapi ini bagian dari koordinasi,” jelasnya.
Pencapaian ini bukanlah hal yang datang dengan mudah. Dibutuhkan upaya yang konsisten dari setiap OPD untuk bekerja bersama-sama dan mencari titik temu di antara perbedaan yang ada.
Mulyono menjelaskan bahwa intervensi dari sektor-sektor terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Sosial, menjadi kunci dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat terkait ketahanan pangan.
Setiap sektor memberikan kontribusi spesifik, baik dalam hal peningkatan produksi pangan, perbaikan infrastruktur pendukung, maupun penyediaan layanan kesehatan dan nutrisi yang dibutuhkan oleh masyarakat. (*)