Focuskaltim.id, Penajam – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono, mengungkapkan kabar menggembirakan terkait kondisi kerawanan pangan di wilayah tersebut.
Menurutnya, PPU kini telah mencapai angka nol dalam hal kerawanan pangan ekstrem. Namun, meski kerawanan pangan telah berhasil ditekan, tantangan masih ada di beberapa daerah, terutama terkait akses air bersih yang masih belum merata.
Mulyono menjelaskan bahwa data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam penanganan kerawanan pangan di PPU, terutama berkat upaya bersama dari Dinas Sosial dan Ketahanan Pangan.
“Terkait data kerawanan pangan di PPU, itu menjadi atensi serius. Sekarang ekstrimnya sudah zero, itu Dinas Sosial dan Ketahanan Pangan yang urus,” ujarnya.
Meski begitu, Mulyono juga menyampaikan bahwa masih ada beberapa wilayah yang menjadi perhatian, salah satunya adalah Bangun Mulyo.
“Zero sudah, tapi kerawanan pangan kemarin ada beberapa daerah yang diatensi, misalnya di daerah Bangun Mulyo,” tambahnya.
Di wilayah tersebut, persoalan utama yang dihadapi adalah akses terhadap air bersih. Pasokan air di Bangun Mulyo berasal dari waduk, namun tidak selalu tersedia dengan baik, sehingga membuat wilayah ini lebih rentan.
Akses air bersih menjadi faktor penting dalam mendukung ketahanan pangan. Tanpa pasokan air yang cukup, masyarakat di daerah seperti Bangun Mulyo sulit untuk menjalankan aktivitas pertanian maupun memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hal ini mengakibatkan kerentanan di wilayah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain di PPU yang telah memiliki akses air bersih yang lebih baik.
Mulyono menekankan bahwa pemerintah daerah terus berupaya untuk mengatasi permasalahan ini dengan berbagai cara, termasuk memperbaiki infrastruktur air bersih.
Namun, ia juga menyadari bahwa ini merupakan tantangan besar yang memerlukan kerja sama antara berbagai instansi terkait untuk memastikan pasokan air yang cukup bagi seluruh masyarakat di PPU.