Focuskaltim.id, Penajam – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) mulai menelusuri penyebab ketidakproduktifan 779,6 hektare lahan pertanian yang tersebar di empat kecamatan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan daerah.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian (Distan) PPU, Gunawan, menyebut dari total 7.508 hektare Luas Baku Sawah (LBS), hanya 6.729 hektare lahan yang ditanami dan dipanen pada musim tanam pertama tahun ini.
“Data kami menunjukkan ada sekitar 779,6 hektare lahan yang saat ini tidak ditanami. Padahal sebelumnya sempat produktif, namun kemudian ditinggalkan petani karena alasan kerugian, gagal panen, atau karena tidak adanya akses seperti jalan usaha tani,” jelas Gunawan, Kamis (15/5/2025).
Menurutnya, beberapa faktor lingkungan turut menjadi penyebab lahan-lahan tersebut tidak lagi diusahakan. Salah satunya banjir air pasang yang membawa air asin, seperti yang terjadi di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu. “Begitu air asin masuk ke sawah, tanaman bisa langsung mati,” ujarnya.
Gunawan menambahkan, permasalahan juga bervariasi di setiap wilayah. Contohnya di Desa Gunung Makmur, Kecamatan Babulu, yang memiliki karakteristik tanah berlumpur dalam dan permukaan lahan yang rendah, sehingga hampir setiap tahun terdampak banjir.
“Karena karakteristik tiap desa berbeda-beda, kita tidak bisa menyamaratakan penyebabnya. Makanya kita akan telusuri lebih detail per lokasi,” tambahnya.
Sebagai solusi jangka pendek, Distan PPU akan mengerahkan Brigade Pangan (BP), kelompok pelopor tanam padi yang didukung oleh alat dan bantuan dari Kementerian Pertanian, untuk mengelola lahan-lahan tidak produktif berukuran kecil.
“Tim BP akan kami kerahkan ke lahan-lahan yang masih memungkinkan untuk digarap agar tetap ada upaya pemulihan. Ini bagian dari langkah awal sambil terus kita evaluasi penyebab pastinya di lapangan,” tandasnya. (Adv/Diskominfo)