Focuskaltim.id, Penajam – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengidentifikasi lebih dari 200 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) di wilayah Penajam Paser Utara (PPU), yang mencakup adat istiadat, ritus, dan kearifan lokal lainnya yang diwariskan secara turun-temurun.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi, yang berharap agar kekayaan budaya ini dapat terus dijaga dan dikembangkan dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, terutama Pj Bupati PPU.
Dalam keterangannya, Sjamsul Hadi menegaskan pentingnya melestarikan budaya, tidak hanya dari segi seni dan tradisi, tetapi juga nilai-nilai luhur yang melekat dalam adat istiadat masyarakat setempat.
“Kemarin juga kami melakukan pendekatan peningkatan kearifan lokal yang ada, kami temui dan kenali kembali. Ada lebih dari 200 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang ada termasuk adat istiadat dan Ritus,” jelas Sjamsul.
Sebagai salah satu daerah penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN), PPU memiliki kekayaan budaya yang unik dan beragam, mulai dari adat hingga ritus yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Menurut Sjamsul, penting bagi pemerintah daerah untuk tidak hanya menjaga dan melestarikan budaya-budaya ini, tetapi juga memastikan nilai-nilai luhur tersebut terus diwariskan ke generasi mendatang.
Sjamsul juga menambahkan bahwa Kemendikbudristek secara aktif telah melakukan pendekatan langsung terhadap OPK di PPU untuk memastikan bahwa proses pelestarian budaya dapat berjalan dengan baik.
Salah satu fokus utama program pelestarian ini adalah pewarisan budaya secara berkelanjutan di tengah modernisasi dan pembangunan yang berkembang di wilayah tersebut.
“Harapan kami, saya titipkan ke Pj Bupati PPU kiranya lebih dikembangkan, jadi kearifan lokal tidak hanya kearifan lokal berupa seni, tetapi nilai-nilai yang ada secara turun-temurun proses pewarisannya dapat dibangun berkelanjutan,” tandasnya. (*)