Nasional

Kampung Sekitar IKN Akan di Ubah Menjadi Desa Wisata Dan Museum Hidup

×

Kampung Sekitar IKN Akan di Ubah Menjadi Desa Wisata Dan Museum Hidup

Sebarkan artikel ini
Salah satu sudut kampung di wilayah yang akan menjadi bagian dari IKN Nusantara.

Focuskaltim.id, Jakarta – Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN) menjadikan kearifan lokal yang ada di Kalimantan Timur sebagai desa wisata dan museum hidup seperti di Bali

“Kita persiapkan untuk menjadikan desa wisata yang kita beri nama dengan living museum. Bagaimana kearifan-kearifan lokal masih bisa nampak jelas di sana,” kata Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimudin dalam ASN Festival 2024 di Jakarta, Sabtu.

Ia mengungkapkan OIKN berupaya mengubah desa-desa di IKN khususnya di Penajam Paser Utara menjadi living museum atau museum hidup, yang dapat menarik minat wisatawan.

Alimudin menjelaskan tujuan dari konsep itu adalah agar kearifan lokal yang ada di IKN tetap terlihat jelas dan hidup di desa wisata yang akan dikembangkan.

“Kita persiapkan untuk menjadikan desa wisata yang kita beri nama living museum, di mana kearifan lokal masih bisa nampak jelas,” ujarnya.

Baca Juga :  Jemaah Haji Reguler Asal Indonesia Yang Wafat Pada Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H/2024 M Mendapatkan Asuransi Jiwa

Suku paser

Salah satu contoh kearifan lokal yang akan dipertahankan adalah Suku Paser, suku asli yang mendiami kawasan Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Paser.

Alimudin menyebutkan pihaknya berkomitmen untuk membantu suku Paser agar tetap eksis dan budaya mereka tetap ada meski di daerah itu dilakukan pembangunan IKN.

Menurut dia untuk menjadikan desa wisata sebagai tujuan wisata, mereka akan mengadopsi konsep living museum yang serupa dengan yang ada di Karangasem, Bali. Konsep ini bertujuan agar pola hidup sehari-hari masyarakat lokal dapat dirasakan secara langsung oleh pengunjung.

Dalam proses ini, kata dia, OIKN fokus pada pelestarian kearifan lokal.

Dia menatakan beberapa waktu lalu, mereka telah melaksanakan rembuk budaya. Tujuan rembuk itu, sambungnya, untuk memastikan bahwa meskipun IKN berada di Kalimantan Timur, pelestarian budaya tidak hanya berfokus pada budaya lokal tetapi juga pada budaya Nusantara secara keseluruhan.

Baca Juga :  KM Umsini Terbakar di Pelabuhan Makassar

Alimudin juga menerangkan letak permukiman Suku Paser yang berada di pinggiran aliran sungai menjadi perhatian OIKN.

Dalam proyek pengendalian banjir, desain pembangunan telah di-review untuk memastikan Suku Paser tetap bisa tinggal di wilayah mereka.

“Sedang kita garap sejumlah proyek termasuk pengendali banjir. Di awal-awal mereka memang tergusur tapi setelah kita lakukan review desain pembangunan pengendali banjir mereka akan tetap di situ,” ungkapnya.

Alimudin menambahkan IKN dikelilingi masyarakat adat, termasuk suku Dayak di wilayah utara, khususnya di Kutai Kartanegara.

Dia menegaskan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan kota di IKN merupakan bagian penting dari konsep ini.

Konsep pembangunan dan penataan kota IKN melibatkan partisipasi masyarakat sejak perencanaan awal. OIKN menjadikan masyarakat lokal sebagai tim survei untuk memahami secara mendalam konflik yang ada serta memastikan keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan.

Baca Juga :  Menag Yaqut Menantang Pansus Haji Soal Dugaan Gratifikasi

“Kepala Otoritas IKN Pak Basuki tidak akan memulai kebijakan konstruksi sebelum aspek sosial selesai ditangani. Hal-hal kecil seperti itu kami lakukan di IKN,” tegas Alimudin.

Alimudin juga mengakui tantangan dalam menyatukan persepsi dan pandangan sosial. Meskipun demikian, ia yakin bahwa IKN di Kalimantan Timur akan menjadi lokasi yang kondusif dan mampu mengelola kesenjangan yang mungkin timbul dengan baik.

Sumber : CNNIndonesia

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *