Focuskaltim.id, Port Villa, Vanuatu – Di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri MSG, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengadakan serangkaian pertemuan bilateral masing-masing dengan Papua Nugini, Fiji, Dirjen MSG dan sejumlah Menteri Pemerintah Vanuatu (29/11). “Pertemuan ini bertujuan untuk menegaskan komitmen Presiden Prabowo dalam mempererat hubungan dengan negara-negara MSG melalui program kerja sama konkret yang menjawab kebutuhan pembangunan masyarakat kawasan Pasifik”, ujar Wamenlu Nasir.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden Prabowo dengan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, Perdana Menteri Vanuatu, Charlot Salwai, dan Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Jeremiah Manele, yang hadir saat pelantikan Presiden RI pada bulan Oktober 2024 di Jakarta. Fokus kerja samayang dibahas antara lain meliputi kerja sama pembangunan, kesehatan, pendidikan, dan mitigasi dampak perubahan iklim.
Secara khusus, dalam diskusi Wamenlu Nasir dengan Foreign Secretary PNG, Elias Wongehu, ditekankan pentingnya menjajaki peluang pembukaan akses pasar yang lebih luas untuk eskpor produk unggulan, misalnya vanili dan kakao. Di samping itu, kedua pihak juga sepakat untuk mempercepat pelaksanaan studi kelayakan bersama untuk meningkatkan volume perdagangan.
Dalam pertemuan dengan Utusan Khusus PM Fiji, Y.M. Ratu Inoke Kubuabola, Wamenlu Nasir menyoroti momentum peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Fiji. Komitmen untuk memperkuat kerja samapembangunan dan ekonomi juga menjadi fokus, termasuk penyelesaian Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) kedua negara.
Selama di Port Vila, Wamenlu Nasir juga telah bertemu dengan Menteri Kesehatan, Barthelemy Marcellino, Menteri Pendidikan, Johnson Simil dan Menteri Pertanian, Jotham Napat. Secara umum, Vanuatu mengapresiasi penerimaan yang positif terhadap kunjungan PM Charlot Salwai ke Jakarta dan kunjungan Kapal Rumah Sakit dr. Wahidin Sudirohusodo ke Port Vila di awal bulan November 2024.
Misi kapal rumah sakit Angkatan Laut Indonesia inidianggap sangat berhasil dan bermanfaat, karena telah memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 335 warga Vanuatu dan bantuan obat-obatan kepada pemerintah Vanuatu. Inisiatif ini menunjukkan dedikasi Indonesia untuk menciptakan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat di kawasan.
Wamenlu Nasir juga kembali menegaskan komitmen Pemerintahan Prabowo Subianto untuk meningkatkan kerja sama RI – Vanuatu dalam berbagai bidang prioritas antara lain:
- penguatan sistem kesehatan di Vanuatu, misalnyamelalui peningkatan kapasitas tenaga medis;
- penguatan sistem pendidikan di Vanuatu, sepertipertukaran tenaga pengajar dan pengembangansistem pendidikan kejuruan;
- peningkatan kerja sama ekonomi dengan membukaakses pasar yang lebih luas bagi produk Vanuatu di Indonesia; serta
- penguatan sistem penegakan hukum di Vanuatu, misalnya melalui pelatihan polisi.
Diharapkan bahwa sejumlah pertemuan ini dapatmembuka jalan bagi tercapainya deliverables konkret menjelang rencana kunjungan Menteri Luar Negeri RI kekawasan Pasifik di awal tahun mendatang.
Terakhir, pada pertemuan dengan Direktur Jenderal MSG, Leonard Louma, Wamenlu Nasir kembali menyampaikankomitmen Indonesia untuk penguatan kapasitas staf Sekretariat MSG, termasuk melatih mereka di Indonesia dan menjajaki peluang kerja sama dengan ASEAN. Indonesia juga akan terus meningkatkan dukungan terhadap MSG dalam bidang kerja sama pembangunan. “Kolaborasi yang diusulkan mencakup pelatihandiplomasi, program adaptasi perubahan iklim, serta budidaya rumput laut dan ikan nila, guna memberikan manfaat langsung bagi masyarakat negara-negara MSG”, imbuhnya.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia dan negara-negara MSG menghadapi tantangan yang sama, khususnya dari dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut. Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah penduduk Melanesia terbesar, yakni hingga 11 juta orang. Untuk itu, melalui dialog strategis dan langkah konkret, Indonesia terus mengukuhkan perannya sebagai mitra utama negara-negara MSG yang fokus dalam memajukankerja sama yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di sub-kawasan dimaksud.(*)