Focuskaltim.id, Samarinda – Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud bersama istri Nurlena Rahmad Masud serta Wakil Walikota Balikpapan Bagus Susetyo dan istri didampingi kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkot mengunjungi Gubernur Kaltim Rudi Masud di dampingi istri dan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji dan istri serta di sambut jajaran Pemprov Kaltim. Pertemuan ini berlangsung di Lamin Etam, Samarinda, Selasa (1/4/2025).
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menegaskan bahwa kehadiran mereka dalam acara ini merupakan bentuk penghormatan dan komitmen dalam menjaga hubungan harmonis antar pemerintah daerah.
“Acara ini sangat baik untuk menjaga hubungan harmonis serta memperkuat koordinasi antar pemerintah daerah dalam membangun Kalimantan Timur yang lebih maju,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menekankan bahwa silaturahmi ini adalah momentum penting untuk menyatukan visi dan memperkuat sinergi pembangunan di seluruh Kaltim.
“Kami berharap melalui acara ini, sinergi antar pemerintah daerah dapat semakin kuat demi kemajuan Kalimantan Timur secara keseluruhan,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan, Wakil Gubernur Seno Aji turut mengapresiasi kehadiran para kepala daerah yang aktif dalam acara ini. Ia menegaskan bahwa kerja sama dan koordinasi adalah kunci utama dalam menyukseskan program pembangunan di Kaltim.
Selain menjadi ajang silaturahmi, open house ini juga menjadi platform strategis untuk membangun komunikasi yang lebih erat antar pejabat daerah. Hal ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan program pembangunan yang telah direncanakan.
“Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, Kalimantan Timur dapat terus berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.” tegasnya.
Dengan hadirnya para pemimpin daerah dalam Open House Gubernur Kaltim, sinergi dan kolaborasi antar pemerintah semakin kuat, menjadi fondasi utama bagi pertumbuhan dan kemajuan Kaltim di masa depan.
Sebelmua, Gubernur Open House ini juga menjadi wadah untuk membahas berbagai tantangan pembangunan, terutama akses infrastruktur di daerah perbatasan, seperti Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Barat.
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyoroti mahalnya harga kebutuhan pokok di daerah terpencil akibat sulitnya akses transportasi.
Harga BBM di Mahulu dan Malinau mencapai Rp50 ribu per liter.Harga gula di wilayah tersebut menembus Rp35 ribu per kg. Harga semen bisa mencapai jutaan rupiah per sak.
“Bukan hanya di Papua, tetapi juga di Kalimantan Timur, harga kebutuhan pokok melonjak karena akses logistik yang sulit,” tegasnya.
Sebagai solusi, Pemprov Kaltim berencana membuka jalur transportasi baru sepanjang 120 km yang akan menghubungkan Kaltim dengan Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara). Proyek ini akan dikerjakan melalui mekanisme swakelola bekerja sama dengan Kodam VI Mulawarman. (*)