Focuskaltim.id, Penajam – Jagung sebagai komoditas tanaman pangan kembali unggul di sektor pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Tren positif ini muncul, pasca panen kuartal kedua 2025 oleh Polres PPU, menjadi contoh nyata bahwa: siapa saja kini bisa menanam jagung, bahkan bukan dari kalangan petani.
Keberhasilan Polri dalam mendukung ketahanan pangan ditunjukkan dalam waktu singkat. Masa tanam hingga panen, yang hanya memerlukan waktu kurang lebih empat bulan lamanya. Dengan mengandalkan lahan seluas 0,7 hektare, panen jagung di Mapolres PPU mampu menghasilkan 2 ton jagung.
Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto, mengatakan menanam jagung ditengah membaiknya harga komoditas ini, menjadi angin segar bagi masyarakat yang selama ini belum memanfaatkan lahan mereka secara produktif.
“Keberhasilan Polri pada panen jagung kuartal kedua membuktikan, tak harus jadi petani, tapi siapa saja masyarakat yang memiliki lahan, mereka bisa menanaminya dengan jagung,” kata Andi, Rabu (11/6/2025).
Fenomena ini didukung dengan harga jagung pipil yang membaik, yakni berada di kisaran Rp5.500 per kilogram, dengan tingkat kekeringan 14 persen, standar yang siap diserap Bulog.
“Peluang ini terbuka lebar, apalagi varietas jagung yang cocok ditanam di PPU sangat beragam. Ada jenis hibrida, zakarin, hingga tongkol dua. Semua jenis itu, masuk kategori jagung pipil yang bernilai ekonomi tinggi,” jelas Andi.
Meski demikian, antusiasme masyarakat masih belum merata. Banyak pemilik lahan yang belum menyadari bahwa jagung bisa menjadi sumber penghasilan stabil dalam jangka pendek.
“Soal bibit, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah menyiapkan distribusi bibit untuk wilayah-wilayah potensial, seperti PPU,” lanjutnya.
Andi menambahkan, kini Polri bahkan bersiap melakukan penanaman jagung sebagai kelanjutan musim sebelumnya. Pada kuratal ketiga nanti, memperlihatkan bahwa pertanian jagung bukan eksklusif bagi petani tradisional, tetapi Polri pun ikut serta.
“Distan PPU menggelorakan siapa saja masyarakat yang memiliki lahan bisa menanam jagung, ketahanan ekon bisa timbuh dari lahan sendiri, asal dimanfaatkan,” jelas Andi. (*)