Focuskaltim.id, Penajam – Di tengah upaya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk terus meningkatkan perlindungan hak anak, Forum Anak berperan penting sebagai pelopor dan pelapor dalam masyarakat.
Sebagai agen perubahan, Forum Anak berfungsi menyampaikan informasi serta melaporkan berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungan mereka, terutama terkait isu kekerasan terhadap anak.
Meski keaktifan mereka terbatas karena fokus pada pendidikan, peran mereka diakui sangat vital dalam mendorong pencegahan kekerasan di kalangan anak-anak.
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Perempuan (PPHAP) DP3AP2KB PPU, Nurkaidah, menjelaskan bahwa Forum Anak PPU telah berperan aktif hingga tingkat kabupaten. Forum ini tidak hanya sekadar wadah bagi anak-anak untuk berdiskusi, tetapi juga berfungsi sebagai garda terdepan dalam menyuarakan dan melaporkan berbagai isu yang dialami oleh teman sebaya mereka di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.
“Kalau Forum Anak memang memiliki fungsi sebagai pelopor dan pelapor, jadi kami sudah ada forum anak hingga tingkat kabupaten, bulan 10 ini masa baktinya berakhir,” ujar Nurkaidah.
Forum Anak ini, lanjutnya, diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat memberikan informasi kepada teman-teman sebaya mereka tentang pentingnya perlindungan hak anak serta bagaimana cara melaporkan ketika terjadi permasalahan, terutama kasus kekerasan.
Dengan adanya Forum Anak, kesadaran di kalangan anak-anak di PPU diharapkan semakin meningkat, dan mereka tidak lagi merasa takut untuk melapor jika mengalami atau menyaksikan kasus kekerasan.
Namun demikian, Nurkaidah juga mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar dalam mengoptimalkan peran Forum Anak adalah keterbatasan waktu dan keaktifan para anggotanya.
Sebagian besar anggota Forum Anak masih berada di usia sekolah, sehingga mereka harus membagi fokus antara kegiatan Forum dan kewajiban akademik di sekolah. Hal ini kadang membuat mereka kurang aktif dalam menjalankan program-program yang telah direncanakan.
“Memang Forum Anak ini karena didominasi oleh anak sekolah jadi kurang aktif karena juga membagi fokus dengan sekolahnya. Tetapi peran dan fungsinya luar biasa sebagai agen perubahan pencegahan kekerasan,” tandas Nurkaidah. (*)