Focuskaltim.id, Penajam – Dalam upaya meningkatkan kualitas produksi padi di Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Pertanian (Dispertan) PPU bersama dengan Asosiasi Budidaya Indonesia (ABI) serta sejumlah pihak terkait, termasuk Himpunan Pemuda Tani dan para pakar dari perguruan tinggi, melakukan kunjungan studi ke lahan sulfat masam.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi teknologi budidaya padi yang diterapkan di lahan tersebut, khususnya dalam memperbaiki struktur hara tanah yang berpengaruh besar terhadap hasil pertanian.
Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Teraso, menjelaskan bahwa kunjungan ini dihadiri oleh berbagai elemen yang memiliki kepedulian terhadap pertanian.
“Pada prinsipnya, rekan-rekan itu hadir untuk meninjau, diantaranya teman-teman HKPI, Himpunan Pemuda Tani dan para pakar dari salah satu perguruan tinggi hadir di sana,” ungkapnya.
Kehadiran para pemangku kepentingan ini diharapkan dapat memberikan masukan dan solusi yang konstruktif terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para petani di wilayah PPU, khususnya di lahan yang terpengaruh oleh sifat masam.
Kunjungan ini merupakan langkah konkret untuk melakukan perbaikan terhadap struktur hara tanah yang ada di lahan pertanian.
“Kunjungan itu dalam rangka memperbaiki struktur hara yang ada di lahan pertanian kita dengan sistem pembenahan tanah,” tegas Andi.
Dengan melakukan evaluasi terhadap teknik budidaya yang telah diterapkan, diharapkan dapat ditemukan metode yang lebih efektif dan ramah lingkungan dalam pengelolaan lahan sulfat masam, yang selama ini menjadi tantangan bagi para petani.
Lebih lanjut, Andi menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak untuk menciptakan solusi yang tepat.
“Ini juga yang menjadi upaya kami di Dinas Pertanian PPU untuk melakukan pendekatan beberapa pihak untuk mencari cara bagaiman mengurangi keasaman yang ada di centra-centra pangan kita,” ujarnya.
Menurutnya, upaya mengurangi keasaman tanah merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian di PPU, yang saat ini masih menghadapi kendala terkait kualitas tanah. (*)
