Focuskaltim.id, Penajam – Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) di tingkat desa terus menjadi perhatian utama bagi DP3AP2KB Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Salah satu tantangan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan program ini adalah pada aspek monitoring dan evaluasi (Monev).
Kepala Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (KGPP) DP3AP2KB PPU, Hery Handayani, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya memastikan pelaksanaan PUG di desa berjalan sesuai dengan rencana, meskipun beberapa tantangan masih ada, terutama dalam proses pemantauan dan evaluasi.
Hery mengungkapkan bahwa monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan PUG di desa-desa direncanakan akan dilakukan pada akhir Oktober atau awal November.
Ia menegaskan bahwa meskipun belum ada laporan kendala yang signifikan dari desa-desa terkait pelaksanaan PUG, DP3AP2KB tetap memprioritaskan langkah monitoring dan evaluasi untuk memastikan program ini berjalan sesuai yang diharapkan.
“Mungkin kendala mereka terletak pada monitoring dan evaluasi (Monev) yang akan dilaksanakan pada bulan November mendatang,” jelas Hery.
Monitoring dan evaluasi ini, menurut Hery, bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan atau hambatan yang mungkin dihadapi di lapangan, serta untuk memberikan pendampingan lanjutan jika dibutuhkan.
Melalui proses ini, DP3AP2KB berharap dapat mendeteksi masalah sejak dini dan memberikan solusi agar implementasi PUG tetap optimal.
“Hingga saat ini, belum ada laporan kendala dari desa-desa tersebut. Kami akan melaksanakan Monev lagi pada akhir Oktober atau awal November,” lanjutnya.
Lebih jauh, Hery juga menyampaikan bahwa pelaksanaan PUG di desa-desa membutuhkan koordinasi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk aparat desa, kader perempuan, serta masyarakat luas.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan setiap desa dapat lebih memahami pentingnya pengarusutamaan gender dalam setiap program dan kebijakan yang diterapkan, terutama dalam hal penganggaran responsif gender. (*)