Focuskaltim.id, Penajam – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU) terus mendorong pemberdayaan produk pangan lokal melalui serangkaian program strategis yang melibatkan kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan penyelenggaraan festival pangan lokal.
Kepala DKP PPU, Mulyono, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk mempromosikan dan memasarkan hasil pertanian serta produk pangan dari desa-desa di wilayah PPU.
“Kami juga memiliki program gerai pangan yang bekerja sama dengan BUMDes untuk memasarkan produk-produk lokal dari desa,” ujar Mulyono.
Melalui gerai pangan ini, produk-produk lokal yang dihasilkan petani di desa dapat langsung dipasarkan kepada masyarakat dengan harga yang lebih kompetitif. Program ini diharapkan mampu memperkuat perekonomian desa serta meningkatkan akses masyarakat terhadap produk-produk berkualitas yang dihasilkan secara lokal.
Gerai pangan bukan hanya sekadar tempat pemasaran, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang DKP PPU dalam menggerakkan ekonomi desa dan meningkatkan ketahanan pangan.
Dengan adanya gerai ini, produk pangan seperti sayuran, buah-buahan, dan hasil olahan lainnya dapat dijual secara lebih efisien, memperpendek rantai distribusi yang biasanya membuat harga menjadi tinggi. Selain itu, BUMDes yang terlibat dalam pengelolaan gerai pangan juga diberdayakan untuk menjadi lebih mandiri dalam mengelola ekonomi lokal.
Tak hanya berhenti di gerai pangan, DKP PPU juga memperkenalkan inovasi lainnya dalam bentuk festival pangan lokal. Mulyono menegaskan bahwa festival ini merupakan wadah untuk memperkenalkan kepada masyarakat betapa kayanya potensi pangan lokal yang ada di PPU, yang mungkin belum banyak diketahui atau dimanfaatkan secara maksimal.
“Selain itu, kami juga mengadakan festival pangan lokal untuk mempromosikan makanan berbahan dasar lokal sebagai kudapan atau makanan utama,” lanjut Mulyono.
Festival pangan lokal ini tak hanya menampilkan produk pangan segar, tetapi juga mengajak masyarakat untuk melihat bahwa bahan-bahan pangan lokal dapat diolah menjadi berbagai macam makanan yang menarik, lezat, dan tentunya sehat.
Festival pangan lokal juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat agar lebih menghargai potensi kekayaan pangan di daerah mereka sendiri. DKP PPU berupaya menunjukkan bahwa makanan lokal tidak kalah menarik dan sehat dibandingkan dengan makanan impor.
“Melalui festival ini, kami ingin menunjukkan bahwa makanan lokal bisa diolah menjadi makanan yang menarik dan sehat,” kata Mulyono.
Ini juga sejalan dengan visi DKP PPU untuk membangun kesadaran akan pentingnya diversifikasi pangan yang berbasis pada produk lokal, sehingga ketergantungan pada bahan pangan impor dapat dikurangi. (*)