Focuskaltim.id, Penajam – Untuk menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Ketahanan Pangan (DKP) PPU tidak hanya fokus pada cadangan beras, tetapi juga memastikan ketersediaan bahan pokok lainnya.
Kepala DKP PPU, Mulyono, menyampaikan bahwa program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di PPU mencakup 11 bahan pokok penting, mulai dari beras hingga daging, minyak, gula, serta bawang merah dan bawang putih.
Dalam keterangannya, Mulyono menjelaskan bahwa kerja sama lintas sektor menjadi kunci dalam memastikan pasokan bahan pokok tersebut tetap stabil di pasar. Hal ini dilakukan untuk menghindari kelangkaan atau lonjakan harga yang dapat memicu inflasi di wilayah PPU.
“Sekarang, kalau kita bicara CPP, itu bukan cuma soal beras. Ada juga bahan lain seperti minyak, gula, bawang merah, bawang putih, daging, dan sebagainya,” ujar Mulyono.
Langkah ini diambil agar ketahanan pangan di PPU tidak hanya bergantung pada beras, tetapi juga pada bahan pokok lain yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Menurut Mulyono, DKP PPU bekerja sama erat dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (KUKM Perindag) serta Badan Pusat Statistik (BPS).
Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan stok bahan pokok tersedia secara memadai di pasar maupun distributor, terutama menjelang hari-hari besar atau momen tertentu yang biasanya memicu kenaikan permintaan.
“Kami selalu koordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinas KUKM Perindag, untuk memastikan stok yang ada di pasar dan distributor,” tambah Mulyono.
Koordinasi ini, lanjutnya, sangat penting untuk memantau pergerakan harga di pasar, sekaligus mengantisipasi potensi kelangkaan bahan pokok. Dengan begitu, pemerintah daerah bisa bertindak cepat dalam menghadapi situasi yang tak terduga.
Dalam pelaksanaan tugasnya, DKP PPU juga mendapatkan dukungan penuh dari BPS yang bertugas menyediakan data akurat terkait pergerakan harga serta jumlah ketersediaan 11 bahan pokok tersebut di lapangan.
“Kita juga bekerja sama dengan BPS untuk mendapatkan data yang akurat mengenai 11 bahan pokok yang kita tangani,” jelas Mulyono.
Langkah ini, menurut Mulyono, sangat membantu dalam menentukan langkah strategis untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap tercukupi. Dengan adanya data yang valid dari BPS, DKP PPU dapat menyesuaikan kebijakan dan strategi pengelolaan cadangan pangan sesuai dengan kondisi pasar yang dinamis. (*)