PPU

DKP PPU Intensifkan Bantuan Pangan untuk Balita dari Keluarga Rentan Ekonomi

×

DKP PPU Intensifkan Bantuan Pangan untuk Balita dari Keluarga Rentan Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Pihak DPK PPU yang bersiap melakukan distribusi pangan terhadap keluarga rentan. (Ist)

Focuskaltim.id, Penajam – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) aktif menyalurkan bantuan pangan kepada keluarga dengan ekonomi rentan untuk memenuhi kebutuhan gizi dasar anak-anak mereka. 

Program ini menyasar balita yang mengalami gizi kurang dengan menyediakan tujuh jenis bahan pangan—beras, gula merah, minyak goreng, kacang hijau, telur, tepung terigu, dan gula pasir—yang disalurkan langsung kepada keluarga penerima.

Kepala Seksi Kerawanan Pangan DKP PPU, Sri Harijanto, menjelaskan bahwa bantuan tersebut terdiri dari bahan-bahan yang dapat diolah menjadi makanan bergizi bagi balita.

“DKP PPU dalam hal ini memberikan bantuan pangan terdiri dari beras, gula merah, minyak goreng, kacang hijau, telur, tepung terigu yang bisa diolah untuk makanan tambahan balita dan gula pasir. Jadi ada tujuh item bahan makanan yang kita perbantukan,” ujar Sri.

Baca Juga :  Safari Ramadhan di Masjid Agung, Makmur Marbun Bagikan Bingkisan ke Tokoh Agama

Program ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi dasar balita dari keluarga kurang mampu. DKP PPU menyadari bahwa salah satu penyebab utama masalah gizi kurang pada balita di wilayah tersebut adalah kondisi ekonomi keluarga yang tidak stabil. 

Banyak keluarga rentan kesulitan memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, apalagi menyediakan makanan yang mencukupi kebutuhan gizi anak-anak mereka.

Sri menjelaskan bahwa penyaluran bantuan pangan ini dilakukan secara langsung kepada keluarga penerima, agar bantuan tersebut dapat segera dimanfaatkan di rumah.

“Kadang banyak pertanyaan kenapa harus diserahkan langsung ke keluarga, karena kita ketahui bersama kasus balita ini banyak disumbang dari keluarga yang secara ekonomi dapat dikatakan kurang mampu atau keluarga rentan kalau dalam bahasa kami,” katanya.

Baca Juga :  Ratusan Tenaga Kontruksi di PPU Peroleh Pelatihan dan Sertifikasi dari Pemerintah Daerah

Langkah ini diambil karena kasus gizi kurang pada balita sering kali berakar dari ketidakmampuan keluarga untuk membeli bahan pangan bergizi. Ketika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, perkembangan balita menjadi terganggu, yang dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental anak. Oleh karena itu, intervensi berupa bantuan pangan sangat penting untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup.

“Di mana untuk kebutuhan pangan yang menjadi kebutuhan dasar itu sedikit sulit untuk memenuhinya, apalagi untuk memenuhi kebutuhan gizi balitanya dan itu akan berdampak pada perkembangan balitanya itu sendiri,” tutup Sri. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *