Focuskaltim.id, Penajam – Kesadaran akan pentingnya pangan sehat telah meningkat di berbagai daerah di Indonesia. Namun, di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), masyarakat masih perlu didorong untuk lebih memilih makanan sehat, khususnya sayuran organik yang aman dari residu bahan kimia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) PPU, Mulyono, menjelaskan bahwa budidaya organik dan pola konsumsi sehat menjadi salah satu fokus utama DKP PPU dalam menjaga ketahanan pangan serta kualitas hidup masyarakat.
“Kami berharap masyarakat bisa lebih beralih ke budidaya organik yang lebih sehat, mengurangi penggunaan bahan kimia dalam pupuk dan pestisida, sehingga makanan yang dikonsumsi lebih aman dari residu obat-obatan,” ujar Mulyono.
Dalam upaya tersebut, DKP PPU mendorong masyarakat, terutama petani, untuk mengadopsi praktik-praktik pertanian organik yang lebih ramah lingkungan dan lebih sehat bagi konsumen.
Budidaya organik dianggap sebagai solusi efektif untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia berbahaya yang sering digunakan dalam pertanian konvensional.
Menurut Mulyono, perubahan menuju budidaya organik memerlukan waktu dan kesadaran yang tinggi dari masyarakat. Saat ini, meskipun kesadaran terhadap makanan sehat di Indonesia sudah meningkat, di PPU masih banyak masyarakat yang kurang memahami pentingnya memilih makanan sehat, khususnya sayuran organik.
“Kondisi sekarang memang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia secara umum sudah lebih sadar akan makanan sehat, terutama sayuran organik yang harganya lebih mahal namun lebih sehat,” ungkap Mulyono.
Sayuran organik, meskipun dikenal lebih mahal, memiliki keunggulan karena bebas dari bahan kimia berbahaya, seperti residu pestisida dan pupuk kimia. DKP PPU terus melakukan edukasi kepada petani dan masyarakat umum mengenai pentingnya mengonsumsi sayuran yang lebih aman dan sehat.
Melalui kampanye dan program edukasi, DKP PPU berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manfaat jangka panjang dari mengonsumsi produk organik.
“Namun, di PPU, kesadaran untuk mengonsumsi makanan sehat, khususnya sayuran, masih kurang,” tambah Mulyono.
Hal ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi DKP PPU dalam mendorong perubahan pola konsumsi masyarakat. Salah satu kendala yang ditemui adalah persepsi bahwa makanan organik lebih mahal dan sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat.
Oleh karena itu, Mulyono menjelaskan bahwa pihaknya juga berfokus pada pengembangan sistem distribusi yang lebih efisien agar sayuran organik lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. (*)