Focuskaltim.id, Penajam – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Ketahanan Pangan (DKP) PPU bekerja sama dengan para kepala desa untuk mengelola Alokasi Dana Desa (ADD).
Sebagian besar anggaran ini, sekitar 10-20 persen, dialokasikan untuk sektor pertanian. Langkah ini bertujuan untuk mendorong masyarakat desa agar lebih aktif dalam menjalankan Program Pangan Lestari, yang selama ini menjadi salah satu andalan dalam menjaga stabilitas pangan di wilayah PPU.
Kepala DKP PPU, Mulyono, menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya memberikan dana, tetapi juga menyelenggarakan berbagai pelatihan dan penyuluhan untuk kelompok-kelompok tani di desa.
Program ini didesain agar masyarakat dapat mengelola lahan pertanian pekarangan mereka secara lebih efektif, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal secara mandiri.
Dalam pelaksanaan program ini, DKP PPU bekerja sama erat dengan perangkat desa untuk memastikan anggaran ADD yang dialokasikan benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan produktif di sektor pertanian.
“Semua teknik pembudidayaan kita berikan sosialisasi dan penyuluhannya. Rata-rata kelompok berhasil menjalankan program tersebut,” ujar Mulyono.
Ia menekankan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan, tetapi juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar mereka bisa memahami pentingnya diversifikasi pangan, serta teknik budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kolaborasi antara DKP PPU dan para kepala desa dianggap sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.
Mulyono menjelaskan bahwa ADD yang dialokasikan untuk pertanian mencakup berbagai kegiatan seperti pembinaan kelompok tani, pengadaan bibit, serta pembangunan infrastruktur pendukung pertanian seperti irigasi dan alat pertanian sederhana.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menciptakan ketahanan pangan yang tidak hanya bergantung pada pasokan dari luar, tetapi juga dari potensi lokal.
“Kami juga bekerja sama dengan kepala desa untuk mengelola anggaran ADD, di mana sekitar 10-20 persen dialokasikan untuk bidang pertanian,” lanjutnya.
Alokasi anggaran ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi desa-desa di PPU untuk lebih berfokus pada pengembangan sektor pertanian, terutama melalui Program Pangan Lestari yang diusung oleh DKP PPU. (*)